Jakarta, Klikanggaran.com (10/3/2017) – “Apa sampean percaya? Saya aja kaget… Itu bener-bener mengagetkan buat saya. Dan, saya haqqul yakin tidak pernah terima uang dari proyek e-KTP. Saya lagi cari tahu, siapa yang menggunakan nama saya dan disangkutpautkan dengan soal suap e-KTP,” kata Khatibul Umam Wiranu mengawali komentarnya saat berbincang dengan Klikanggaran.com di Jakarta, Jumat (10/3/2017).
Pasca-Jaksa KPK Irene Putri membacakan dakwaan atas perkara dugaan korupsi proyek e-KTP yang merugikan uang negara sebesar Rp 2,3 T, publik dibuat panik. Banyak kabar beredar yang mengatakan sekian nama terlibat di dalam kasus tersebut. Ada 38 pejabat senayan yang diduga turut menikmati uang kasus korupsi e-KTP itu. Salah satunya adalah nama politisi Demokrat, Khatibul Umam Wiranu.
Terkait hal tersebut, berikut penuturan selanjutnya Khatibul Umam Wiranu:
Saya Khatibul Umam Wiranu membantah menerima uang USD 400 ribu dari proyek pengadaan e-KTP. Saya orang yang paling awal tidak setuju dengan proyek e-KTP dengan total nilai sebesar Rp 5,9 triliun itu.
Saya tidak mau tanda tangan, setelah itu saya pindah ke Komisi III. Terus masuk sebagai Wakil Ketua Komisi II akhir 2013.
Saya menduga, ada pihak tertentu yang menggunakan namanya. Saya juga lagi mencari tahu nih.
Saya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hanya ditanya soal alasan tidak mau tanda tangan dalam dokumen persetujuan.
Saya jelaskan, ada yang janggal pada harga-harga, di beberapa titik. Sehingga saya meragukan, dan ini bisa diaudit secara benar atau tidak.