korupsi

Mahfud MD & Sudirman Said Desak Bongkar Mafia Migas: Penyidikan Petral Berjalan, Tapi Tersangka Tak Kunjung Muncul

Minggu, 16 November 2025 | 06:47 WIB
Menyoroti pernyataan Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said dan Eks Menko Polhukam, Mahfud MD terkait kasus korupsi Petral Pertamina. ((YouTube.com / Mahfud MD Official))

Peringatan Keras Mahfud MD dan Sudirman Said

Dalam kesempatan itu, Mahfud MD menekankan pentingnya sinergi antarlembaga penegak hukum. "Saya juga pernah mengatakan cara untuk memberantas korupsi itu dengan cara ikut ikutan kasus itu supaya nantinya dibagi dibagi antara KPK Kejaksaan Agung dan Kepolisian. Jangan bersaing," tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kekuatan politik tidak akan selamanya melindungi pelaku. "Anda mungkin merasa aman karena punya backing tetapi baiknya demokrasi itu selalu ada sirkulasi kekuasaan, jadi Anda tidak akan pernah aman," ujar Mahfud.

Sudirman Said turut mengeluarkan peringatan senada. "Anda bisa lari tapi suatu saat juga pasti akan ketahuan," katanya.

Jejak Lama dan ‘Invisible Hand’

Dalam siniar YouTube yang tayang pada 15 Juli 2025, Sudirman Said menguraikan kembali akar persoalan yang telah muncul sejak ia menjadi staf ahli Pertamina pada 2008. Menurutnya, konsentrasi kontrak minyak pernah mencapai 70 persen kepada satu grup usaha yang diduga dikendalikan Riza Chalid.

Ia mengatakan, "Itu tidak mungkin terjadi tanpa intervensi dan memang kemudian terbukti melalui audit investigatif terhadap Petral."

Dominasi ini, menurutnya, tidak hilang begitu saja meski Petral dibubarkan pada 2015. "Nama saja yang berubah tapi sistem dan penguasaan tetap mereka," ujarnya.

Sudirman menutup pernyataannya dengan harapan agar penyidikan kali ini benar-benar menuntaskan persoalan. "Kalau ini bisa berjalan tuntas berarti kita selangkah lebih maju dalam melawan sistem yang selama ini dikuasai oleh invisible hand yang nyata," tutupnya**.

Halaman:

Tags

Terkini