OKI, Klikanggaran.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), melaunching Sekolah Bersih Narkoba (Bersinar) di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 (SMPN 1) Kecamatan Pedamaran, Kabupaten OKI. Kegiatan ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara Dinas Pendidikan (Disdik) dan BNN OKI, Rabu (17-3).
Kegiatan penandatanganan MoU ini disaksikan langsung oleh Sekda OKI, H. Husin S.Pd, Kadisdik OKI, Kepala Sekolah SMPN 1 Pedamaran, beserta Guru dan Siswa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Kepala BNN OKI, AKBP Agung Sugiyono, M.Si, menjelaskan kegiatan ini dilakukan guna mencegah terjadinya Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lingkungan Sekolah.
"Semoga dengan penandatanganan MoU ini dapat menjadi pemicu awal pelaksanaan program pencegahan dini di lingkungan sekolah," ujarnya.
Menurutnya, para Satgas anti narkoba ini sudah diberi Bimtek tentang dampak buruk narkoba sampai ke sanksi hukumnya sebagai bekal dalam melakukan tugasnya.
"Jadi para Satgas ini sudah memiliki bekal dalam melakukan sosialisasi kepada teman-temannya, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitarnya," ungkapnya.
Dikatakannya, dalam mewujudkan Kabupaten OKI bebas dari Narkoba, berbagai kegiatan telah dilakukan mulai dari membentuk Desa Bersinar, sosialisasi lansung kepada warga, dan kali ini membentuk Sekolah Bersinar.
"Program ini kami lakukan demi menjaga generasi muda dan masyarakat di wilayah Kabupaten OKI agar tidak terkontaminasi penyalahgunaan narkoba, apalagi terlibat dalam peredaran gelap Narkoba. Saya berharap Kabupaten OKI ini bisa bersih dan terbebas dari narkoba, sebab narkoba tidak hanya berdampak pada pengguna, tetapi juga akan berdampak bagi orang di sekitarnya," harapnya.
Sementara itu, Sekda OKI, H.Husin S.Pd, MM didampingi Kadisdik OKI, Muhammad Amin, S.Pd., M.M, mengungkapkan bahwa kerja sama antara BNN OKI dengan sekolah sangat diperlukan, mengingat saat ini peredaran gelap narkoba sudah menyasar kepada remaja/pelajar.
"Kami sangat mendukung dan menyambut baik giat ini, karena ini yang pertama dilaksanakan di OKI. Kami berharap sekolah lain bisa mengikutinya, demi anak didik supaya paham tentang dampak dari narkoba, sehingga ketika nanti melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi SLTA bahkan Perguruan Tinggi tidak terpengaruh lagi," ungkapnya.