kebijakan

PDAM Karawang, Untung Minim Pelayanan Menyedihkan

Senin, 29 Agustus 2016 | 06:11 WIB
images_berita_Ags16_UCHOK-Tirta-Tarum

Jakarta, Klikanggaran.com - Kinerja PDAM (Perusahaan Daerah Air minum) Tirta Tarum Kabupaten Karawang kembali mendapat sorotan dari Center for Budget Analysis (CBA). Direktur CBA, Uchok Sky Khadafi memberikan data berisi rincian pertumbuhan laba PDAM Tirta Tarum kepada klikanggaran.com pagi ini di Jakarta, Senin (29/8/2016).

Uchok secara khusus memberikan catatan tentang pertumbuhan laba PDAM Tirta Arum yang menurutnya sangat menyedihkan. Pada tahun 2010-2011 laba PDAM Tirta Arum sebesar Rp 1 miliar. Tahun 2011-2012 sebesar Rp 796 miliar, tahun 2012-2013 turun dratis menjadi hanya sebesar Rp 110 juta, tahun 2013-2014 naik lagi menjadi sebesar Rp 2.8 miliar, dan tahun 2014-2015 naik tinggi menjadi sebesar Rp 5 miliar.

 

Tentu saja, secara kasat mata kenaikan pertumbuhan laba pada tahun 2015 yang mencapai Rp 5 miliar ini sangat fantastis. Lantaran, tahun-tahun sebelumnya laba PDAM (Perusahaan Daerah Air minum) Tirta Tarum Kabupaten Karawang paling tinggi hanya sebesar Rp 2.8 miliar, dan paling rendah hanya sebesar Rp 110 juta.

Ketidak stabilan pertumbuhan laba ini, yaitu kenaikan laba tahun 2015 sebesar Rp 5 miliar dinilai oleh Uchok hanya sebuah prilaku caper, tindakan cari perhatian dari Dirut PDAM, Yogie Patriana Alsjah, S.T. kepada Ibu Bupati, Dr. Celica agar jabatan Dirut PDAM tetap dipertahankan, minimal menjabat sebagai Plt (pelaksana Tugas).

“Sebetulnya, kinerja Dirut PDAM, Yogie Patriana Alsjah, S.T. sangat jeblok, jelek dari sudut pandang kehidupan sebuah perusahaan ke depan. Dan, perusahaan ini bisa-bisa tidak akan maju. Selain itu, pelayanan kepada pelanggan juga saat ini jelek, ambradul, kurang responsip atas keluhan pelanggan. Ada pipa bocor, malah dibiarkan saja, tidak langsung ditindak untuk diperbaiki,” cetus Uchok.

Kemudian Uchok juga membahas soal penerimaan pendapatan PDAM yang dipimpin oleh Yogie Patriana Alsjah, S.T. yang menurutnya tidak selalu membanggakan dan tidak bisa membangun perusahaan air yang handal di Karawang. Karena, kalau dilihat dari pertumbuhan laba perusahaan PDAM setiap tahun, jika dirata-ratakan, maka perusahaan yang besar ini, sangat memprihatinkan, lantaran pendapatan dan pertumbuhaan laba, rata-rata pertahun hanya sebesar Rp 1.4 miliar.

“Padahal aset sangat besar. Pada tahun 2015 saja berjumlah sekitar Rp 137.3 miliar. Dimana aset senilai Rp 137.3 miliar itu, misalnya dijual atau dideposito di sebuah bank, maka bunganya per bulan akan menghasilkan uang sebesar Rp 5.8 miliar. Jadi per tahun diperkirakan bisa menghasilkan bunga sebesar Rp 70 miliar,” kata Uchok memberikan perbandingan.

Kemudian Uchok menggarisbawahi soal catatan pada tahun 2015, laba PDAM Tirta Tarum Kabupaten Karawang yang nominal labanya hanya sebesar Rp 12.9 miliar per tahun. Jadi, di sinilah yang menimbulkan keprihatinan. Laba sebesar Rp 12.9 miliar, memperlihatkan perusahaan air minum ini tidak sehat dalam pengelolaannya.

“Seharusnya, semakin besar aset, keuntungan atau laba yang diperoleh harus makin tinggi, dan bukan di bawah bunga depesito bank,” tandas Uchok.

Dari gambaran diatas inilah, Uchok Sky Khadafi atas nama Center for Budget Analysis (CBA) meminta kepada Bupati Celica, agar segera mengambil tindakan yaitu memperbaiki perusahaan air minum milik daerah ini.

“Ini harus dilakukan. Pertama, segera Plt Yogie Patriana Alsjah, S.T. digantikan oleh manusia yang punya kapasitas baik dan unggul dalam pengelola PDAM milik rakyat Karawang. Agar laba stabil dan bisa meningkat setiap bulan, agar investasi PDAM bisa berkembang dan pelayanan kepada masyarakat bisa memuaskan. Kedua, jangan ada lagi plt atau pelaksana tugas dalam perusahaan air ini. Yang harus ada adalah direktur defenitif, biar ada kepastian hukum dalam semua kebijakan PDAM ini,” tutup Uchok.

 

Tags

Terkini