Pali, Klikanggaran.com - Karet atau latek merupakan komoditi unggulan masyarakat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), tak terkecuali di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Hampir 70% masyarakat Pali menggantungkan hidupnya pada salah satu komuditi pertanian ini. Jangan heran jika Anda berkunjung ke kabupaten yang belum genap 1 tahun memiliki bupati dan wakil bupati defenitif tersebut, Anda akan disambut oleh hamparan kebun karet warga di sepanjang jalan.
“Susah amat, Pak, zaman sekarang,” kata Marson (35), warga Tempirai Kecamatan Penukal Utara, Kabupaten Pali pada klikanggaran, Kamis 01/09/16.
Masron mengeluhkan harga karet sekarang yang menurutnya tidak manusiawi, tidak seimbang dengan harga-harga kebutuhan pokok.
“Kami sebagai petani karet di pedesaan ini tidak tahu lagi harus mengadu ke mana Pak. Bapak bayangkan, karet sekarang hanya dihargai Rp 4000/kg di tingkat penjual, Pak. Pemerintah seakan tutup mata dengan penderitaan kami ini. Mau cari duit makan saja susah, apalagi mau bayar cicilan Bank, kredit motor, anak sekolah pun susah, Pak. Pencurian di mana-mana. Tolong, Pak, beritakan ini, mumpung Pak Jokowi tahu, Pak,” harap Marson.
Sementara warga lainnya, Dodi (27) warga Abab juga menuturkan pada klikanggaran, “Tidak masuk akal, Pak, harga karet sekarang. Jangankan mau beli ini-itu, bangun ini-itu, mau makan sehari-hari saja sangat susah, Pak. Kami sangat berharap agar Pak Jokowi turun tangan langsung ke lapangan. Agar Pak Jokowi tahu betapa menderitanya rakyat akibat karet murah ini,” kata Dodi.
Seperti kita ketahui, harga karet sempat melambung tinggi pada tahun 2011 silam. Saat itu harga karet di tingkat eceran sempat menyentuh level harga RP 18000/kg, namun kegembiraan petani karet tak sampai lama, karena pada tahun 2012 harga karet kembali anjlok hingga sekarang, menyentuh harga terendah, yaitu hanya Rp 4000/kg.
Melalui media klikanggaran warga di sana sangat mengharapkan tindakan pemerintah akan situasi ini, tidak hanya menjejali mereka dengan janji-janji menjelang pemilihan. Warga menitipkan pesan agar pemerintah ingat, banyak rakyat di sana yang kehidupannya masih jauh dari layak.