gaya-hidup

Anda Pecinta Herbal? Simak Resep Pengobatan Herbal Ala Suku Baduy yang Bisa Dijadikan Referensi!

Jumat, 25 Maret 2022 | 14:35 WIB
Baduy (Instagram @maulanafajaaar)

Tanaman ini ditemukan di sekitar kampung suku Baduy. Pucuk daun Melastoma malabathicum dimakan langsung untuk obat sakit mag, sakit perut dan obat sakit badan. Untuk sakit luka/borok dengan cara remasan daun harendong yang ditempelkan pada bagian yang sakit. Kandungan kimia tumbuhan senggani pada bagian daun antara lain yaitu flavonoid, steroid triterpenoid dan tannin.

5. SINTRONG ATAU MAYASIH

Daun muda dilalap untuk obat reumatik, penambah darah, dan obat encok. Kandungan kimia yang terdapat dalam daun sintrong yaitu flavonoida, polifenol, dan saponin. Flavonoid dan polifenol mampu bertindak sebagai antioksidan yang berfungsi untuk menetralisir radikal bebas sehingga dapat memperkecil efek kerusakan pada sel-sel serta jaringan tubuh.

6. DADAP SEREP ATAU DADAP

Daun Dadap Serep merupakan daun yang telah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional khususnya untuk antimikroba. Terdapat di dalamnya senyawa aktif yang mempunyai sifat sebagai antibakteri, yaitu senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin. Selain senyawa metabolit sekunder, dalam ekstrak daun Dadap Serep (Erythrina Lithosperma) juga mengandung senyawa potensial yang sifatnya sebagai antibakteri, yaitu erycristagallin dan orientanol B.

Baca Juga: Fenomena Pamer dan Social Climber, Apakah Gangguan Jiwa?

7. ARA ATAU BEUNYING

Di Indonesia buah ara masih dihargai dengan harga yang mahal mengingat masih jarangnya ditemukan penjual dari buah ini. Dengan kandungan yang begitu kaya akan nutrisi dan gizi tersebut tidak heran jika buah yang satu ini banyak diandalkan dalam menangani penyakit berat seperti jantung koroner dan kanker. Selain itu, bagi anda yang menderita susah tidur atau insomnia, anda dapat menggunakan buah ara sebagai salah satu solusinya. Buah tin atau buah ara juga baik untuk melancarkan program penurunan berat badan bagi anda yang tengah menjalankan program diet sehat. Tanaman ini dimanfaatkan batangnya yang dibuat tuaknya, lalu tuaknya diminum sebagai obat batuk dan jantung.

8. BAMBU ATAU AWI APUS

Bagian pohon bambu ini yang dimanfaatkan sebagai obat adalah tuaknya sebagai obat batuk atau keracunan. Tuak dari Gigantolochloa apus mengandung saponin, di samping itu daunnya juga mengandung flavonoida dan polifenol. Akar dan buluh bambu apus dapat digunakan untuk mengobati penyakit kencing manis dan meremajakan kulit. Dari hasil uji laboratorium, didapatkan hasil bahwa ekstrak akar dan buluh awi apus mengandung berbagai asam lemak, baik asam lemak jenuh seperti asam palmitat, asam stearat dan lain-lain, maupun asam lemak tidak jenuh seperti asam oleat, serta pelbagai senyawa lainnya. Sementara itu, ekstrak daun awi apus diketahui memiliki sifat menghambat aktivitas bakteria Escherichia Coli penyebab diare. Bambu ini juga dimanfaatkan sebagai bahan ramuan rumah: tiang, dinding, lantai, langit-langit, atap serta untuk konstruksi pelbagai bangunan lain termasuk jembatan.

9. KEJI BELING ATAU PEUCAH BELING

Tanaman yang biasa disebut Pecah Beling ini telah ditemukan di ladang masyarakat Baduy Dalam. Bagian air perasan daunnya diminum untuk dimanfaatkan sebagai obat sakit diabetes. Kandungan mineral tanaman ini antara lain kalium, kalsium, natrium, ferum, fosforus, asam silikat, tannin, alkaloida, flavonoida, polifenol, glikosida, dan terdapat juga vitamin C, B1 dan B2.

Baca Juga: Hebat, 3 Ganda Putra Indonesia Maju ke Perempat Final Swiss Open 2022, Besar Peluang Lanjut ke Babak Final

10. JAMBU BIJI ATAU JAMBU BATU

Bagian daun jambu batu juga dipercaya untuk mengobati beberapa penyakit. Caranya dengan dimakan langsung atau dikucek dengan air, kemudian airnya diminum sebagai obat diare dan sakit perut. Sedangkan untuk obat gatal dikucek dengan sedikit air dan di balurkan pada kulit yang gatal.

Halaman:

Tags

Terkini