gaya-hidup

Kajian Keislaman: Hukum Lele Pemakan Ayam Tiren

Minggu, 19 Desember 2021 | 06:32 WIB
Ilustrasi (LPPOM MUI)

KLIKANGGARAN-- Kajian keislaman kali ini, Ustaz Farid Nu'man Hasan membahas status ikan lele yang diberi pakan dari ayam tiren, atau ayam mati kemarin.

Pertanyaan tentang ayam tiren tersebut disampaikan seorang penanya dari Banjarnegara, lengkapnya pertanyaan seperti di bawah ini,

Saya ijin bertanya, apakah ayam tiren boleh kita gunakan sebagai pakan ikan lele? Tentunya bisa langsung kita masukan ke kolam, atau kita rebus dulu untuk menghilangkan bakteri dan lain lainnya. (MFU, Banjarnegara)

Lalu, bagaimana jawaban Ustaz Farid Nu'man Hasan terkait status ikan lele yang diberi pakan ayam tiren itu? Berikut jawabannya.

Baca Juga: Habib Bahar bin Smith Sebut KSAD sebagai Jendral Baliho, Kok Bisa?

Bismillah alhamdulillah wash shalatu was salamu 'ala Rasulillah Wa Ba'd:

Ayam tiren (mati kemarin) yang dikenal oleh masyarakat adalah ayam yang mati secara tidak disembelih secara syar'i shgga menjadi bangkai. Baik mati karena penyakit atau sebab lainnya.

Jika bangkai ini diberikan kepada lele, maka lele tersebut menjadi hewan pemakan bangkai, terlepas dari ayam tiren tersebut direbus dulu atau tidak, tidaklah mengubah status bangkainya.

Status ikan Lele tersebut adalah Jalaalah, dan menjadi najis.

Baca Juga: Jelang Bentrok Timnas Indonesia Vs. Malaysia, Legenda Timnas Ini Komentari Kepelatihan Shin Tae-yong

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid Hafizhahullah mengatakan:

إذا كان الطعام الذي يقدم للسمك أكثره طاهر ، جاز أكل السمك ولا حرج في ذلك .
وإن كان أكثره من الميتات النجسة (فهذه يسميها العلماء الجلالة) فلا يجوز أكل السمك حتى تمنع عنه النجاسة ثلاثة أيام فأكثر ، ويُطعم من الطاهرات ليطيب لحمه .

Jika makanan ikan tersebut mayoritas adalah makanan yang suci, maka boleh makan ikan tsb dan tidak masalah.

Jika paling banyak makannya adalah bangkai yg najis (istilahnya Al Jalaalah), maka tidak boleh memakannya sampai ditahan dulu tiga hari atau lebih, lalu dimakan karena dagingnya sudah kembali baik.

(Al Islam Su'aal wa Jawaab no. 170264)

Halaman:

Tags

Terkini