Pemerintah Hindia Belanda menghargai usaha Mbah Moedjair dengan memberikan santunan bulanan, dan pemerintah daerah mengangkatnya sebagai Jogo Boyo (penjaga desa) di daerah Papungan.
Mbah Moedjair dimakamkan di pemakaman umum Desa Papungan, dan jalan menuju pemakamannya diberi nama Jl. Ikan Mujair.
Baca Juga: Draft Rancangan Revisi Kuhap yang Akan Melarang Publikasi Persidangan: Jangan Melanggar Hukum
Di batu nisan Mbah Moedjair terdapat relief ikan mujair dan tulisan "Moedjair Penemu Ikan Moedjair".
Ikan mujair tidak hanya dibudidayakan di Indonesia, tetapi juga menyebar ke berbagai wilayah di dunia.
Silakan bagikan artikel ini.
Artikel Terkait
UPT Pariwisata dan Bidang Kebudayaan Bangun Kolaborasi Benahi Objek Wisata Datu Patimang
Masyarakat Meminta APH Usut Dugaan Penggelapan Dana Amal Sedekah Dari Kotak Amal Di Makam Desa Serbaguna Nagan Raya
Innalillahi, Penyanyi Legendaris Titiek Puspa Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya
Ternyata Ini Sosok Nyata di Balik Lagu 'Kupu-Kupu Malam' yang Diciptakan Mendiang Titiek Puspa
Mirwa dan Lautan
Draft Rancangan Revisi Kuhap yang Akan Melarang Publikasi Persidangan: Jangan Melanggar Hukum
Sambut STQH XXIII Tingkat Provinsi, Masayarakat Lutra Diimbau Pasang Umbul-umbul Kebersamaan
Kemenkum RI Sahkan Susunan Kepengurusan PB IKA PMII Periode 2025-2030, Fathan Subchi Ajak Alumni Bersatu
Pernah Menyanyikan Ulang Lagu Kupu-Kupu Malam, Ini Ungkapan Duka Ariel NOAH untuk Mendiang Titiek Puspa
472 Peserta STQH XXIII Tingkat Provinsi Siap Berlaga di Kabupaten Luwu Utara