Rahasia Dibalik Kesuksesan Ade Sumaedi: Gagal jadi TNI, Dia Bangkit dan Hijrah Ke Tangerang

Setahun berikutnya, beliau diangkat menjadi karyawan tetap dengan bidang pekerjaan Quality Control dan jabatan sebagai Asisten Teknis.

Mengingat posisi jabatan dan tugas kerjanya yang makin berat dan hampir setiap waktu bersinggungan dengan komputer, atasannya menyarankan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Dituntut untuk bisa membuat laporan perusahaan dan tugas lainnya dengan menggunakan komputer, Pak Ade berinisiatif pulang tiga jam lebih lama agar bisa berlatih komputer di perusahaan tempatnya bekerja dengan dibantu beberapa teman.

Pada awal tahun 2015, Ade dipindahkan ke bagian Quality Management System dan diangkat sebagai Teknisi. Di pertengahan tahun yang sama, setelah bermusyawarah dengan istrinya, beliau memutuskan untuk kuliah di Universitas Pamulang dengan mengambil Program Studi Teknik Industri.

Baca Juga: Naik 47%, Daop 5 Purwokerto Berangkatkan Sebanyak 48 Ribu Pelanggan Selama Libur Panjang Akhir Pekan Peringatan Isra Mikraj dan Imlek

Keputusannya itu menambah beban tanggung jawab, karena harus membagi waktu antara pekerjaan dan kuliah.

Berbeda dengan mahasiswa pada umumnya, Ade sudah memikirkan cara lulus tepat waktu sejak awal perkuliahan.

Saat itu, beliau harus membagi waktu antara pekerjaan, keluarga, dan kuliah. Ade bahkan sempat ingin mengundurkan diri dari kampus, tetapi sang istri mendorongnya untuk tetap melanjutkan pendidikan dan fokus meraih gelar sarjana. Ade pun mencari informasi kepada dosen tentang cara lulus tepat waktu.

Ade langsung mengerjakan semua pengarahan dosen, seperti menyusun draf laporan kerja praktik di semester tiga, meskipun seharusnya di semester lima. Dia juga sering mengunjungi perpustakaan untuk mencari referensi tugas akhir. Bahkan, di sela-sela waktu libur antar semester,  Ade menyusun draf proposal skripsi dengan dibantu oleh dosen pembimbing.

Penulis: Agung Indarto (Mahasiswa Sistem Komputer Unpam Serang)