Rahasia Dibalik Kesuksesan Ade Sumaedi: Gagal jadi TNI, Dia Bangkit dan Hijrah Ke Tangerang

photo author
- Senin, 12 Februari 2024 | 20:31 WIB
Ade Sumaedi dosen Unpam Serang (klikanggaran)
Ade Sumaedi dosen Unpam Serang (klikanggaran)

KLIKANGGARAN--Menjadi TNI bukan impian Ade Sumaedi. Namun dia tertarik karena teman dekatnya yang ikut pelathian TNI. Dia  selalu menemani temannya tersebut ketika mengikuti proses pelatihan TNI selama enam bulan.

Uniknya selama mengantar temannya berlatih, salah satu pelatih diam-diam memperhatikan dirinya. Awalnya pelatih itu bingung karena melihat Ade sering datang ke sana namun tidak mengikuti pelatihan seperti temannya.

Lantas, seiring berjalannya waktu pelatih tersebut mencoba menanyakan kepada Ade mengapa tidak mengikuti pelatihan TNI. Tanpa malu beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya menemani saja lagi pula terdapat hal yang mendasari karena beliau tidak memiliki biaya untuk mengikuti pelatihan tersebut.

Namun, pelatih itu membujuk Ade untuk ikut serta dalam pelatihan karena postur dan sikap beliau yang unggul sangat cocok jika menjadi prajurit TNI.

Ade yang merasa termotivasi, mengikuti pelatihan itu dari setingkat Komando Distrik Militer (Kodim) hingga ke tingkat Komando Daerah Militer (Kodam) Siliwangi di Bandung, namun langkahnya harus terhenti di sana.

Sempat depresi karena gagal mengikuti tes pelatihan TNI, membuat Ade mengganggur kurang lebih selama tiga bulan.

Baca Juga: Sinopsis A Killer Paradox Episode 4: Lee Tang Menjadi Pembunuh Berantai dan Kisah Roh Bin Only For Heroes

Masih terselip dalam benaknya bagaimana cara untuk bisa bekerja setelah lulus SMK. Akhirnya, beliau mencoba melamar di PT. Citra Nugerah Karya di Cikarang berdasarkan informasi lowongan yang dibuka bursa kerja khusus di salah satu SMK.

Lamaran yang diajukannya membuahkan hasil, beliau diterima bekerja di perusahaan tersebut meski hanya selama enam bulan. Setelah keluar, Ade memutuskan untuk pulang kampung dan dua pekan berikutnya beliau bekerja sebagai kuli bangunan di daerah Cilandak dan Cirebon.

Tabungan hasil jerih payahnya digunakan oleh Ade untuk biaya hidup selama menjadi pengangguran dan modal pernikahan dengan wanita pilihannya di bulan November.

Seminggu setelah menikah, beliau diajak salah seorang temannya untuk mengadu nasib di Tangerang. Dengan bermodalkan uang maskawin kurang lebih satu juta. Hanya beberapa hari setelahnya, beliau langsung mendapatkan pekerjaan di PT. Duta Nichirindo Pratama (DNP) melalui perantara sebuah yayasan.

Awal bergabung di perusahaan tersebut, Ade mendapat posisi sebagai Operator di bagian perakitan saringan udara kendaraan.

Baca Juga: Sentimen Positif Masyarakat Menanggapi Film Dokumenter Dirty Vote

Berkat kecakapan kerjanya yang bagus, beliau cukup sering naik jabatan dan pada tahun 2012 menjadi karyawan kontrak pabrik, bukan lagi karyawan kontrak yayasan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ratih Sugianti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X