Rahasia Dibalik Kesuksesan Ade Sumaedi: Hasil dari Perjuangan

photo author
- Senin, 12 Februari 2024 | 20:57 WIB
Ade Sumaedi Dosen Unpam (klikanggaran)
Ade Sumaedi Dosen Unpam (klikanggaran)

Mengawali karirnya sebagai dosen, Ade mengalami musibah kecelakaan sepeda motor yang menyebabkan kaki sebelah kanan patah tulang dan harus dilakukan tindakan operasi. Setelah melewati musibah tersebut, terpaksa beliau mengajar menggunakan alat bantu berupa tongkat.

Di sinilah perjuangan dari seorang Ade Sumaedi yang tetap gigih menjalankan kewajibanya sebagai tenaga pengajar. Meski tertatih dan menahan sakit usai operasi, Pak Ade berusaha memosisikan diri layaknya seperti dosen pada umumnya. 

Ade selalu terbuka untuk membantu mahasiswanya bahkan di luar jam mata kuliah apabila terdapat kendala atau pembelajaran yang belum dimengerti. Pada saat itu sistem pembelajaran kampus masih bersifat Blended Learning, menggabungkan antara metode pembelajaran langsung (synchronous) dengan metode pembelajaran tidak langsung atau mandiri (asynchronous), sehingga pihak kampus memberi kemudahan dengan menempatkan Pak Ade untuk mengajar kelas daring meski awalnya beliau mengajar di kelas luring. Dan pertukaran sistem kelas itu juga berkat teman baiknya yaitu Amin Widodo, S.T., M.Kom., yang rela mengajar di kelas luring menggantikan posisi beliau sebelumnya.

Baca Juga: Pimpin Apel Pagi, IDP Ingatkan ASN Ikut Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu 2024

Enam bulan setelahnya, dengan kondisi kaki yang mulai membaik akhirnya Pak Ade memberanikan diri untuk bisa kembali mengajar di kampus secara tatap muka.

Dihadapan mahasiswanya termasuk saya sebagai penulis, mengakui bahwa model pembelajaran yang disampaikan dari seorang Ade Sumaedi ketika di kelas mudah diterima. Salah satu contohnya adalah ketika dia menyampaikan materi tentang microcontroller Arduino. Sebagai orang awam terutama saya dan teman-teman kelas, tentu sangat asing dengan microcontroller tersebut.

Pemikiran kami saat itu, program studi Sistem Komputer hanyalah berfokus tentang dunia komputasi dengan perangkat yang sering digunakan seperti laptop, desktop dan lain sebagainya, ternyata tidak. Ade secara tidak langsung mematahkan pemikiran tersebut dan memperkenalkan hal lain kepada kami tentang luasan ilmu yang harus dipelajari salah satunya yaitu microcontroller Arduino.

Ade menerangkan secara garis besar bahwa Arduino bisa dirancang dan diprogram seperti apa yang kita inginkan. Teringat salah satu program rancangan yang dibuat oleh beliau dan diperkenalkan kepada kami adalah sistem cerdas lampu LED yang bisa dihidupkan menggunakan ponsel. Meski waktu itu hanya pengenalan singkat karena kami masih di semester dua, namun itu cukup membuat kami menjadi penasaran lebih lanjut tentang kilasan materi yang telah disampaikan.

Memasuki semester empat, kami diperkenalkan lebih mendalam tentang apa itu microcontroller Arduino. Ade menerangkan bagaimana cara merangkai komponen perangkat keras sampai menjelaskan secara detail pemrograman Arduinonya. Proyek yang diajarkan kepada kami adalah sensor DHT22 dan LCD 16x2 I2C. Dari proyek Arduino itu, Pak Ade memberikan ide agar bisa diterapkan di salah satu tugas kelas kami yaitu Program Kreativitas Masyarakat (PKM). 

Baca Juga: Ini Momen Cak Imin Ganti Lirik Sholawat jadi Syair Kritikan 'Indonesia Bukan Milik Dinasti', Viral!

Setiap pembelajaran yang disampaikannya begitu menggugah semangat belajar sehingga membuka pengalamn baru pada kami. Tidak sekadar mengajar, beliau menerapkan prinsip sebagai dosen adalah harus mendidik. Ade adalah tipikal orang yang terbuka dan memahami karakter setiap mahasiswa, maka cukup sering menerima cerita setiap masalah dari mahasiswa yang diajar. Tak heran banyak mahasiswa yang beranggapan Ade Sumaedi adalah dosen favorit.

Melihat perjalanan hidup dari seorang Ade Sumaedi yang jatuh bangun namun tetap semangat dan selalu melihat ke depan serta begitu sabar dalam mendidik mahasiswanya, semoga membuat kita ingat ketika akan menyerah dalam menghadapi pahitnya kehidupan.

Sebagai narasumber,  Ade membagikan sebuah wejangan yang dahulu pernah beliau terima dari Ayahnya dan semoga bisa diresapi kita semua.

“Kalau mau mencapai keinginan harus ikhtiar, berdo’a dan kerja keras. Tanpa itu susah.” tuturnya.

Penulis: Agung Indarto (Mahasiswa Sistem komputer Unpam Serang)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ratih Sugianti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X