ByteDance membeli agregator berita Indonesia BaBe pada 2018 setelah TikTok sempat dilarang di negara itu karena menampilkan "pornografi, konten yang tidak pantas, dan penistaan", menurut pejabat.
Dalam upaya untuk membatalkan larangan tersebut, ByteDance setuju dengan pihak berwenang Indonesia untuk menyewa tim moderator TikTok lokal dan memperkuat kehadirannya di negara terbesar keempat di dunia, menurut menteri komunikasi Indonesia saat itu dan tiga sumber perusahaan.
Ia kemudian membeli operasi penuh BaBe, di mana ia telah menjadi investor mayoritas.
Segera setelah itu, pedoman moderasi untuk BaBe, yang menggunakan kecerdasan buatan untuk mengumpulkan cerita dari ratusan media di Indonesia, dibuat oleh tim dari markas besar ByteDance di Beijing, kata dua dari enam sumber.
Moderator BaBe juga diberitahu untuk tidak menerbitkan artikel apa pun tentang larangan TikTok saat negosiasi dengan pemerintah Indonesia sedang berlangsung, kata orang-orang.
Di bawah pedoman BaBe yang baru, artikel dari outlet media mitra yang dianggap kritis terhadap pemerintah China tidak akan dipublikasikan ulang di aplikasi BaBe atau akan dihapus dari aplikasi, menurut enam sumber.
Artikel dengan kata kunci "Tiananmen", merujuk pada pembantaian Lapangan Tiananmen di China tahun 1989, atau ke Mao Zedong, pendiri China modern, termasuk di antara yang dihapus, kata satu orang dengan keterlibatan langsung.
Sumber langsung lainnya menggambarkan artikel tentang ketegangan antara Indonesia dan China di Laut China Selatan dilarang di aplikasi, bahkan ketika mereka datang dari kantor berita resmi negara itu, Antara.
'Non-politik, nada senang'
Tiga sumber mengatakan BaBe menggunakan pedoman konten yang berpola pada yang digunakan untuk aplikasi berita China ByteDance, Toutiao, dengan beberapa perubahan yang dibuat untuk Indonesia terkait topik pemilu serta ras, etnis, dan agama di Indonesia. Artikel-artikel sensitif tentang topik-topik itu, yang sangat sensitif di Indonesia, akan dihapus, kata mereka.
"Mereka menginginkan aplikasi yang non-politis dan bernada gembira," kata salah satu orang.
Pedoman berubah pada pertengahan 2020, ketika menjadi mungkin untuk membaca artikel tentang topik yang sebelumnya disensor di aplikasi BaBe, kata sumber terpisah, menyebutnya sebagai "proses pembelajaran untuk ByteDance."
ByteDance tidak setuju dengan penilaian ini dan mengatakan pedoman berubah pada 2019.
Presentasi ByteDance internal 2019 yang ditinjau oleh Reuters menggambarkan BaBe sebagai aplikasi berita teratas di Indonesia dengan lebih dari 8 juta pengguna aktif bulanan dan 30 juta unduhan pada akhir 2019.
Sumber: Al Jazeera