Pengusaha : Dampak Covid-19 Dunia Usaha Porak Poranda, Kami Cuma Sanggup Sampai Juni

photo author
- Rabu, 8 April 2020 | 10:29 WIB
IMG_20200408_101640
IMG_20200408_101640

Dari sisi permintaan, semua orang harus tinggal di rumah dan isolasi, "social distancing" dari yang lemah hingga yang keras. Artinya tidak ada lagi orang berbelanja, kecuali sekedar untuk makan. Dari sisi penawaran sama terhenti, tidak ada proses produksi karena orang harus tinggal di rumah. Dua sisi penawaran dan permintaan mandek, pasti ekonomi juga akan mandek.


"Ekonomi tidak akan bisa beranjak baik sepanjang virus korona tidak dapat dihentikan. Sedangkan kapan berhentinya korona ini masih gelap," katanya.


Ia bilang corona akan terhenti ketika tubuh rakyat sudah imun, kebal terhadap virus korona, atau ada obatnya. Menurutnya dari para ahli kesehatan mengatakan virus tidak ada obatnya. Sehingga solusinya adalah imunitas tubuh.


"Imun bisa terbentuk melalui 2 skenario, yaitu skenario pertama dilakukan vaksinasi, atau skenario kedua orang terpapar dulu virus korona kemudian sembuh, melalui 2 cara itu terbentuk imunitas tubuh," katanya.


Kini, faktanya vaksin menurut para ahli belum akan tersedia dalam waktu 1 tahun ke depan. Sedangkan kalau skenario kedua, membangun imun alami, maka orang harus terpapar dulu.


"Akan berapa juta nyawa yang harus dipertaruhkan, adalah malapetaka kemanusiaan yang sulit dibayangkan jika peristiwa itu terjadi. Inilah kondisi yang sangat sulit," katanya.


Ia mendorong agar pemerintah harus belajar dari pengalaman Tiongkok dan Korea Selatan dalam mengambil tindakan menghadapi COVID-19.


"Tak seorang pun di garda depan pemberantasan korona dibatasi oleh kurangnya dana. Unit perawatan intensif rumah sakit harus diperluas; rumah sakit sementara harus dibangun; dan ventilator, alat pelindung diri, masker, desinfektan, sanitizer harus diproduksi secara massal dan tersedia bagi semua yang membutuhkannya," katanya. [cnbc]


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nisa Muslimah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X