Kapasitas Produksi Mesin Milik Anak Perusahaan Pindad Ini Tidak Optimal Seperti Yang Diharapkan

photo author
- Senin, 10 Februari 2020 | 10:32 WIB
pindad enji
pindad enji

Dalam BA Aanwijzing dijelaskan target produksi yang diinginkan oleh Divjat yaitu rata- rata 100 pcs/hari dan material dikirim bertahap sampai dengan tanggal 20 April 2018.


Material diberikan oleh Supply Chain (SC) kepada PT PEI secara bertahap pada tgl 29 September 2017 sampai dengan tgl 1 Oktober 2018 dan diterima secara bertahap di bagian produksi mulai tgl 20 Oktober 2017 sampai dengan tgl 1 Oktober 2018 atau rata- rata produksi mesin per hari sejumlah 53 pcs/hari.


Machining Kompensator CH1.1576


Sesuai SJAN Nomor SJAN/25/BD/DN/VI/2018 tgl 25 Juni 2018 dan PO Nomor 4110002231, PT Pindad memesan jasa machining untuk 13.500 pcs material Kompensator senilai Rp1.225.125.000,00 (13.500 x Rp82.500,00) dengan jangka waktu pengiriman selambat-lambatnya tgl 28 September 2018.


Material diberikan oleh Supply Chain (SC) kepada PT PEI pada tgl 21 Mei 2018 dan diterima secara bertahap di bagian produksi mulai tgl 5 Juni 2018 sampai dengan tgl 31 Januari 2019 atau rata-rata produksi mesin per hari sejumlah 71 pcs/hari.


Machining Penutup CH1.446


Berdasarkan SJAN Nomor SJAN/49/BD/DN/VII/2018 tgl 30 Juli 2018 dan PO Nomor 4110002256, PT Pindad memesan jasa machining untuk 11.000 pcs material Penutup senilai Rp998.250.000,00 (11.000 x Rp82.500,00) dengan jangka waktu pengiriman selambat-lambatnya tgl 31 Desember 2018.


Dalam BA Aanwijzing dijelaskan target produksi yang diinginkan oleh Divjat yaitu 2.500 pcs/bulan atau rata-rata 100 pcs/hari dan material dikirim bertahap sampai dengan tanggal 19 Oktober 2018.


Material diberikan oleh Supply Chain (SC) kepada PT PEI secara bertahap mulai tgl 19 Juli 2018 sampai dengan 13 Pebruari 2019 dan diterima secara bertahap di bagian produksi sejumlah volume di kontrak mulai tgl 23 Juli 2018 sampai dengan tgl 26 Februari 2019 atau rata-rata produksi mesin per hari sejumlah 87 pcs/hari.


Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)  telah  melaksanakan  Pemeriksaan Kepatuhan atas Pengelolaan Pendapatan, Biaya, dan Investasi pada PT Pindad (Persero), Anak  Perusahaan,  dan  Badan  Usaha  Terkait  Tahun  Buku  2016,  2017,  2018,  dan  2019 (Semester  I)  di  Bandung  dan  Malang. Dalam laporan hasil pemeriksaan BPK tersebut diketahui bahwa menurut penjelasan GM Produksi PT PEI mesin belum dapat bekerja secara optimal antara lain karena PT PEI selama ini belum pernah memiliki mesin CNC 4 axis dan 5 axis dan SDM yang mengoperasikan mesin belum terlatih sehingga banyak pekerjaan machining yang tidak memenuhi spesifikasi dan harus dilakukan reprocessing atau rework yang membutuhkan biaya tambahan.


Untuk mengatasi kekurangan material yang terlambat diterima oleh bagian produksi, Divjat mengerjakan sendiri machining Rumah Mekanik SS2 sejumlah 4.688 pcs material dan mensubkon machining pembawa penutup ke PT Paramuda sejumlah 7.500 pcs material.


Atas kondisi tersebut, PT PEI belum pernah melakukan evaluasi untuk mencari penyebab tidak berfungsinya mesin-mesin tersebut secara optimal.


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X