Orang China dan India Mulai Ragu Membelanjakan Uang Mereka

photo author
- Jumat, 11 Oktober 2019 | 06:18 WIB
handphone
handphone

Konsumen generasi muda China kini lebih selektif untuk menghabiskan uang mereka pada barang mewah dan mobil dibandingkan dengan orang tua mereka dulu.


"Saya pikir mereka harus terbiasa dengan pendapatan yang tumbuh pada kecepatan yang jauh lebih lambat," katanya.


Pemerintah India bahkan telah memangkas pajak korporasi senilai US$20 miliar bulan lalu untuk meredam perlambatan. Namun dengan sistem keuangan yang tersendat oleh pinjaman yang buruk tingkat pengangguran tinggi, sentimen pesimisme masih kuat di kalangan pedagang.


India adalah pasar terbesar kedua setelah AS untuk produk konsumen Unilever NV.


Adapun, China adalah pasar terbesar di luar AS bagi Starbucks Corp dan Apple Inc. Nike Inc. membukukan pertumbuhan penjualan dua digit untuk 20 kuartal berturut-turut di China.


Sementara itu, Marriot International Inc. bahkan berencana untuk memperluas jaringan hotelnya di negeri bambu dengan membangun 300 hotel baru.


Namun di sektor konsumen, perang dagang AS-China, penumpasan korupsi di India dan China, serta deretan pabrik yang ditutup telah membuat masyarakat semakin khawatir tentang masa depan.


Sekalipun ekonomi meningkat, perubahan dalam cara konsumen membeli barang, seperti memesan secara online, dapat berdampak pada penurunan keberadaan toko konvensional yang mungkin tidak akan pernah pulih.


 


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X