Mohon Ditambahkan pada daftar Peritel yang Bangkrut: Forever 21

photo author
- Selasa, 1 Oktober 2019 | 10:11 WIB
forever 21
forever 21


JAKARTA, Klikanggaran.com– Adalah Forever 21 Inc. memperpanjang daftar peritel Amerika Serikat yang bertekuk lutut dalam persaingan dagang pascamaraknya e-commerce, seperti Amazon.com Inc.


Akhirnya, pada Minggu (29/9/2019), Forever 21, sang Pelopor fesyen, mengumumkan kebangkrutan korporasinya!


Tercatat bahwa sejak awal 2017, lebih dari 20 peritel AS., termasuk Sears Holdings Corp dan Toys ‘R’ Us, telah mengajukan kebangkrutan . Penyebabnya adalah lebih banyak pelanggan berbelanja online dan jumlah pengunjung pusat perbelanjaan terus berkurang.


Mengawali bisnis ritelnya pada 1984, sepasang suami istri asal Korea Selatan Do Won Chang dan Jin Sook Chang, memiliki lebih dari 815 toko di 57 negara. Itulah sejarah Forever 21!


Kini, Forever 21 terpaksa melakukan restrukturisasi besar-besaran yang memungkinkannya untuk fokus pada inti bisnis yang lebih menguntungkan dan akan menutup beberapa toko di luar negeri.


Sekadar flshback memory, Forever 21 unggul di antara para remaja pada 2000-an berkat desain yang modis dan harganya yang terjangkau.


Kini, kantung belanja berwarna kuning menyala khas Forever 21 jarang terlihat di antara konsumen Generasi Z yang minat fesyennya semakin bergeser ke merek streetwear dan lebih senang berbelanja melalui platform e-commerce.


Keberadaan Forever 21, yang berawal dari Amerika Serikat, kemudian merambah pasar internasional, selama beberapa tahun belakangan dihadapi dengan persaingan ketat bersamaan dengan hadirnya sejumlah e-commerce seperti Amazon dan Alibaba serta merek fesyen serupa antara lain Zara, H&M, dan Stradivarius.


Forever 21 Inc. mengajukan perlindungan kebangkrutan, perusahaan mengaku tidak dapat memenuhi kewajiban sewa yang tinggi dan persaingan yang ketat ketika konsumen beralih ke e-commerce, memotong jalan melalui pengecer tradisional.


Dengan mengajukan perlindungan di bawah Chapter 11 atau Bab 11 Undang-Undang Kepailitan Amerika Serikat, memungkinkan perusahaan yang berbasis di Los Angeles itu untuk tetap beroperasi sambil menyusun rencana untuk membayar kreditornya dan membalikkan bisnis.


Pengajuan kebangkrutan dapat membantu Forever 21 menutup toko-toko yang tidak menguntungkan dan mengumpulkan dana segar, sehingga perusahaan swasta yang didirikan oleh pebisnis Amerika-Korea itu untuk merestrukturisasi bisnisnya dan memulai lembaran baru.


Pembiayaan yang diberikan oleh JPMorgan dan TPG Sixth Street Partners akan mempersenjatai Forever 21 dengan modal yang diperlukan untuk melakukan perubahan kritis di AS dan luar negeri untuk merevitalisasi merek dan mendorong pertumbuhan perusahaan.


"Sehingga kami dapat memenuhi kewajiban berkelanjutan kami kepada pelanggan, vendor, dan karyawan,” ujar Linda Chang, wakil presiden eksekutif Forever 21, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip melalui Bloomberg, Senin (30/9/2019).


Pengajuan kebangkrutan Forever 21 dapat menjadi masalah bagi pemilik pusat perbelanjaan di AS, termasuk Simon Property Group Inc. dan Brookfield Property Partners LP, karena ini adalah salah satu penyewa mal terbesar yang masih berdiri setelah gelombang kebangkrutan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X