(KLIKANGGARAN) – Asuransi jiwa menjadi salah satu instrumen penting dalam perencanaan keuangan keluarga.
Dari berbagai produk yang ditawarkan, dua yang paling sering menjadi pilihan adalah asuransi berjangka dan asuransi seumur hidup.
Menurut laporan Investopedia yang dikutip pada Selasa, 26 Agustus 2025, keduanya memiliki manfaat berbeda dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan finansial masing-masing keluarga.
Asuransi berjangka atau term life insurance memberikan perlindungan hanya dalam periode tertentu, misalnya sampai usia tujuh puluh dua tahun.
Baca Juga: Ramai Kabar Ceraikan Azizah Salsha , Arhan Pratama Dapat Dukungan Se-Indonesia
Jika tertanggung meninggal dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, ahli waris akan menerima manfaat sesuai kontrak. Premi jenis ini relatif lebih murah dengan nilai manfaat yang tetap.
Di sisi lain, asuransi seumur hidup atau whole life insurance berlaku sepanjang usia tertanggung.
Premi yang dibayarkan lebih tinggi dibandingkan asuransi berjangka, tetapi keunggulannya adalah sebagian premi disimpan sebagai nilai tunai yang terus berkembang. Nilai ini bisa dipinjam atau ditarik setelah mencapai jumlah tertentu.
Baca Juga: Vidi Aldiano Nyaris Ambruk di Panggung, Aksi Dedy Corbuzier Selamatkan Bikin Haru
“Whole life insurance memberikan jaminan manfaat tetap seumur hidup sekaligus membangun nilai tunai yang bisa diakses,” tulis Investopedia.
Lantas, apa perbedaan utama antara asuransi jiwa berjangka dan seumur hidup, serta bagaimana cara menentukan polis yang sesuai kebutuhan?
1. Durasi Perlindungan
Asuransi berjangka lebih cocok bagi keluarga yang membutuhkan perlindungan sementara dengan biaya premi yang lebih ringan.
Sementara itu, asuransi seumur hidup lebih sesuai bagi mereka yang ingin kepastian manfaat sekaligus nilai tunai sebagai cadangan keuangan.