KLIKKANGGARAN -- Presiden Vladimir Putin mengumumkan bahwa perekonomian Rusia terus tumbuh dan telah mencapai posisi sebagai yang terbesar di Eropa dan teratas kelima di dunia dalam hal paritas daya beli (PPP).
Pernyataan Presiden Rusia ini disampaikannya saat berbicara di forum 'Semuanya untuk Kemenangan' di kota Tula pada Jumat, lansir RT.com.
Istilah PPP yang digunakan Presiden Rusia merujuk pada metrik yang digunakan oleh para ekonom untuk membandingkan produktivitas ekonomi dan standar hidup antara negara dengan menyesuaikan perbedaan harga barang dan jasa.
Putin menjelaskan bahwa perekonomian Rusia telah menunjukkan stabilitas yang berbeda dengan Amerika dan Uni Eropa yang saat ini sedang mengalami penurunan.
"Prinsip fundamental perekonomian AS dan UE baik, mereka akan bangkit, namun saat ini mereka berada di titik terbawah, sementara kita sedang bangkit," ujar Putin.
Menurut Bank Dunia, pada tahun 2022, Tiongkok berada di posisi teratas dalam hal PPP, diikuti oleh Amerika Serikat.
India dan Jepang masing-masing berada di peringkat ketiga dan keempat. Rusia berhasil melengkapi posisi lima besar, sementara Jerman berada di posisi keenam.
Penasihat ekonomi utama Putin, Maksim Oreshkin, juga menyatakan bahwa Rusia telah "mengalahkan Jepang dalam perebutan tempat keempat."
IMF juga memberikan perkiraan pertumbuhan ekonomi Rusia yang sangat positif. Mereka memproyeksikan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut akan tumbuh sebesar 2,6% tahun ini.
Angka ini merupakan peningkatan yang signifikan dari perkiraan sebelumnya pada bulan Oktober yang hanya mencapai 1,1%. IMF juga meningkatkan perkiraan pertumbuhan untuk tahun 2025 sebesar 0,1 poin persentase dari perkiraan sebelumnya, menjadi 1,1%.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan stabilitas yang terus meningkat, Rusia semakin menegaskan posisinya sebagai kekuatan ekonomi yang signifikan di dunia.***