Whoosh Terbelit Utang Jumbo, Danantara Siap Negosiasi ke China dan Targetkan Kesepakatan Rampung Tahun 2025

photo author
- Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:18 WIB
Danantara ungkap bakal pergi ke China untuk membahas skema pembayaran utang Whoosh ((Instagram/keretacepat_id))
Danantara ungkap bakal pergi ke China untuk membahas skema pembayaran utang Whoosh ((Instagram/keretacepat_id))


(KLIKANGGARAN) — Chief Operation Officer (COO) PT Danantara, Dony Oskaria, kembali angkat bicara mengenai besarnya utang proyek Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC) atau Whoosh yang kini tengah menjadi sorotan publik.

Dony menegaskan bahwa pihaknya terus melanjutkan proses negosiasi dengan pemerintah China untuk membahas skema pembayaran utang. Ia juga meyakinkan masyarakat bahwa keberadaan Whoosh telah memberi banyak manfaat.

“Masyarakat nggak usah khawatir, bahwa Whoosh ini kan memberikan manfaat banyak ya, terutama sekali transportasi,” ucap Dony kepada awak media di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Kamis, 23 Oktober 2025.

Baca Juga: Bupati Situbondo Sentil Praktik Feodal di Pemerintahan, Sindir Budaya Sungkan hingga Soroti Jejak Kasus Gus Miftah dan Raffi Ahmad

“Sehari itu sekarang kurang lebih 20-30 ribu penumpang yang kita layani dan itu akan terus kita tingkatkan kualitas pelayanannya,” tambahnya.

Menurut Dony, capaian tersebut menjadi bukti bahwa operasional Whoosh berjalan positif dan terus mendapat dukungan dari masyarakat.

Bocoran Negosiasi Danantara dengan China

Terkait utang, Dony menjelaskan bahwa manajemen KCIC tetap optimistis karena kinerja operasional yang baik memberikan kepercayaan dalam proses negosiasi.

Baca Juga: Prabowo Kagumi Presiden Brasil Lula da Silva, Bahas Kesamaan Pribadi hingga Perkuat Hubungan Indonesia–Brasi

Ia mengonfirmasi bahwa delegasi Danantara akan segera berangkat ke China untuk menegosiasikan sejumlah hal teknis terkait pinjaman, termasuk jangka waktu dan mata uang yang digunakan.

“Kita terus bernegosiasi, kami akan berangkat (ke China) lagi juga untuk menegosiasikan mengenai term dari pinjamannya,” ujar Dony.

“Ini menjadi point of negotiation kita, berkaitan sama jangka waktu pinjaman, suku bunga kemudian ada beberapa mata uang yang akan kita diskusikan dengan mereka,” jelasnya.

Target Kesepakatan Tuntas Tahun Ini

Dony menuturkan bahwa setiap alternatif pembiayaan tengah dikaji agar bisa menghasilkan keputusan yang paling menguntungkan bagi pihaknya.

Baca Juga: Menpora Erick Thohir Tegaskan Penolakan Atlet Israel Sesuai UUD 1945 dan Prinsip Kepentingan Nasional

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X