IFG dan Bahana TCW Dorong Tata Kelola Investasi Asuransi Berbasis Risiko Lewat CFO Forum AAUI 2025

photo author
- Minggu, 19 Oktober 2025 | 22:48 WIB
IFG dan Bahana TCW tegaskan komitmen memperkuat tata kelola investasi dan manajemen risiko asuransi di CFO Forum AAUI 2025 di Bali. (IFG)
IFG dan Bahana TCW tegaskan komitmen memperkuat tata kelola investasi dan manajemen risiko asuransi di CFO Forum AAUI 2025 di Bali. (IFG)

 

(KLIKANGGARAN) -- Indonesia Financial Group (IFG) bersama Bahana TCW Investment Management, anggota holding IFG yang berfokus pada pengelolaan investasi institusional, menunjukkan komitmen memperkuat tata kelola dan manajemen risiko industri asuransi lewat partisipasi aktif dalam CFO Forum – AAUI Bali Rendezvous 2025.

Dalam forum yang dihadiri para direktur keuangan perusahaan asuransi nasional dan internasional tersebut, Bahana TCW membawakan materi bertajuk “Integrating PSAK 117 with Investment Strategies: Opportunities and Challenges.”

Baca Juga: Mahfud MD Kritik Sikap KPK soal Proyek Whoosh: Sebut Aneh, Keliru Dua Kali, dan Siap Dipanggil

Materi ini menyoroti perubahan besar dalam strategi investasi asuransi menyusul penerapan PSAK 117, yang kini menuntut pendekatan berbasis pasar (market-consistent) dan prinsip (principle-based). Penerapan itu memperkuat konsep Asset-Liability Management (ALM) dan liability-driven investment (LDI) sebagai pondasi manajemen investasi yang berkelanjutan.

“PSAK 117 tidak hanya mengubah proses pencatatan secara akuntansi, tetapi juga mengubah cara pandang perusahaan dalam mengelola investasi dan risiko keuangan secara menyeluruh,” ujar Novi Imelda, Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan Bahana TCW Investment Management.

Ia menambahkan, pendekatan baru tersebut mendorong sinergi lebih kuat antara aktuaria dan manajer investasi agar keseimbangan antara aset dan kewajiban dapat terjaga secara berkelanjutan.

Baca Juga: Proyek Whoosh Disorot Lagi: Pengamat Nilai Pergeseran dari Jepang ke China Jadi Akar Masalah Utama

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, menilai penerapan PSAK 117 menjadi momentum penting untuk memperkuat tata kelola investasi yang lebih transparan dan berorientasi pada risiko.

“Transformasi PSAK 117 menjadi momentum penting bagi IFG untuk memperkuat praktik manajemen investasi yang prudent, berbasis risiko, dan selaras dengan prinsip tata kelola yang baik,” ujarnya.

Melalui partisipasi di CFO Forum AAUI 2025, IFG dan Bahana TCW menegaskan peran strategisnya dalam membangun industri jasa keuangan yang tangguh, transparan, dan berdaya saing.

Baca Juga: Prabowo Ingatkan Anak Muda: Bangsa Indonesia Terlalu Baik, Pemimpin Harus Cerdas dan Tak Boleh Lugu

Inisiatif ini juga menjadi bagian dari langkah konsolidasi IFG di bawah naungan Danantara Indonesia, dalam upaya memperkuat ekosistem keuangan nasional yang terintegrasi dan berkelanjutan.**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X