Kabar Baik !! Makanan Ringan Indonesia Tembus Pasar Afrika, Ekspor Perdana PT URC Indonesia Resmi Mendarat di Pantai Gading

photo author
- Senin, 1 September 2025 | 07:39 WIB
Foto Ilustrasi - Ekspor makanan ringan Indonesia tembus Pantai Gading. ((Unsplash/ilangamuwa))
Foto Ilustrasi - Ekspor makanan ringan Indonesia tembus Pantai Gading. ((Unsplash/ilangamuwa))

(KLIKANGGARAN) – Industri makanan dan minuman (mamin) Indonesia kembali mencetak sejarah di kancah global. Setelah lama menjadi penopang perekonomian nasional, produk makanan ringan kini resmi menembus pasar Afrika melalui ekspor perdana ke Pantai Gading.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut industri mamin telah berkembang pesat dan menjadi salah satu pilar pertumbuhan manufaktur.


"Industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 6,15 persen pada triwulan II Tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen," ujar Agus dalam keterangan resmi pada Sabtu 30 Agustus 2025.

Baca Juga: Deretan Fitur Canggih di Mobil Modern: Dari Sistem Keselamatan, ADAS hingga Teknologi Kenyamanan yang Jadi Standar Baru

Agus menambahkan, subsektor mamin juga memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian.

Tercatat, sektor ini menyumbang 41 persen pada PDB industri pengolahan nonmigas. Tidak hanya mendominasi pasar domestik, produk-produk Indonesia pun kian merambah ke mancanegara.

Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menjelaskan ekspor mamin Indonesia hingga Mei 2025 sudah mencapai Rp278,85 triliun dengan surplus perdagangan sebesar Rp197,1 triliun.

Baca Juga: Analis Politik: Prabowo Disarankan Lebih Intens Berkomunikasi Lewat Media Massa daripada Influencer untuk Jaga Kepercayaan Publik

Salah satu capaian terbaru datang dari PT URC Indonesia yang sukses mengekspor produk makanan ringan ke Pantai Gading.


"Kami menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh kepada PT URC Indonesia atas kinerjanya mengekspor produk biskuit dan makanan ringan ke negara-negara di Afrika," ungkapnya.

Menurut Putu, pencapaian tersebut membuktikan pengakuan dunia terhadap kualitas produk buatan Indonesia. Dengan pengiriman perdana 10 kontainer dari Cikarang Dry Port, eksistensi produk nasional semakin kuat di pasar internasional.

Pemerintah juga berkomitmen mendukung industri serupa agar terus memperluas jangkauan ekspor.

Baca Juga: Gen Z Kuasai Era Gig Economy: Fleksibel Cari Penghasilan tapi Rentan Finansial akibat Sulit Kelola Dana Darurat
"Hal ini sejalan dengan tekad pemerintah untuk terus menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui penerbitan berbagai program dan kebijakan yang strategis, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," lanjut Putu.

Data Kemenperin menegaskan, industri biskuit nasional kini semakin tumbuh dengan lebih dari 100 perusahaan beroperasi dan kapasitas produksi mencapai 1,72 juta ton. Kondisi ini membuat Indonesia berada di posisi ke-11 sebagai pemasok biskuit dunia dengan kontribusi 3,59 persen.**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X