Jakarta, Klikanggaran.com (26-07-2018) - Menjelang waktu pendaftaran Capres-Cawapres 2019, berbagai poros koalisi antar partai politik pun sudah santer terdengar ke muka publik.
Formasi pasangan Capres dan Cawapres yang akan diusung masing-masing poros juga kian mengerucut.
Jokowi sebagai incumbent menjadi Capres yang didukung oleh Parpol PDI-P, Golkar, Hanura, Nasdem, PPP, dan terakhir PKB, yang signifikan secara resmi memberikan dukungan dan mengusung Cawapresnya.
PKB yang sejak awal mengusung Ketua Umumnya, A. Muhaimin Iskandar (Cak Imin), sebagai Cawapres, jelas memiliki potensi yang tidak dimiliki oleh Cawapres yang diusung oleh partai lain.
Terlebih, Cak Imin sebelumnya sudah massif melakukan konsolidasi dan kerja politik bagi Jokowi melalui posko-posko pendukungnya, seperti Posko JOIN (Jokowi-Cak Imin).
Koordinator Nasional JOIN, Muh. Rodli Jaelani, mengatakan, Cak Imin merupakan Cawapres paling potensial sekaligus strategis bagi Jokowi untuk memenangkan Pilpres 2019.
"Hal itu dikarenakan Cak Imin mewakili potret pemilih mayoritas Islam, NU, pedesaan, dan kelompok menengah," ungkapnya saat membuka acara Diskusi Publik JOIN, di Jakarta, Rabu (26/7).
Rodli mengakui, dari posko JOIN dan C1NTA yang didirikan di seluruh Indonesia, terbukti elektabilitas Cak Imin untuk mendampingi Jokowi cukup tinggi.
Untuk diketahui, Cak Imin menjadi salah satu nama yang akan bersanding bersama Jokowi untuk maju di Pilpres 2019 mendatang. Terkait hal tersebut, Direktur Riset Median Survei Nasional menyebutkan, berdasarkan survei yang dilakukan di 34 provinsi dengan mengambil 1.200 sampel dan margin of error sebesar 2,8%, nama Cak Imin masih lebih unggul sebagai Cawapres Jokowi dibandingkan dengan nama lain seperti AHY, Hary Tanoesoedibjo, Wiranto, dan Puan Maharani.