politik

Tidak Perlu Survei, Rizal Ramli Terkenal Pro Rakyat

Sabtu, 6 Agustus 2016 | 00:14 WIB
images_berita_Jul_16_1.-berita-farri

Jakarta, KlikAnggaran.Com - Munculnya nama mantan Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli dalam perhelatan demokrasi lima tahunan di Jakarta nampaknya mulai mendapat perhatian serius dari masyarakat Jakarta. Hal ini terlihat dari mulai banyaknya masyarakat yang berharap agar tokoh yang sempat terkenal dengan jargon rajawali ngepret-nya itu maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.

Selama ini nama Rizal Ramli memang belum diperhitungkan dalam pilkada DKI Jakarta. Namun, hal ini tidak menyurutkan berbagai kalangan untuk terus memberikan dukungannya terhadap menteri yang diganti oleh Presiden Jokowi dalam reshuffle jilid II belum lama ini. Sehingga wajar jika nama Rizal Ramli dalam beberapa lembaga survei elektabilitasnya tidak tinggi, atau bahkan belum masuk dalam survei.

 

Namun, berbicara soal survei, Ahmad Dhani mempunyai pendapat yang berbeda. Menurutnya, sosok seorang Rizal Ramli tidak membutuhkan survei dari lembaga-lembaga riset jika maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Mantan menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya ini sudah terbukti dan teruji kualitasnya sebagai seorang pemimpin yang pro terhadap rakyatnya.

Ahmad Dhani berpendapat bahwa hasil survei tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan seseorang dalam meraih kemenangan.

"Menurut saya Pak Rizal tidak perlu di-survei. Kebanyakan lembaga survei banyak yang menyesatkan dan hanya menguntungkan konglomerat," kata Ahmad Dhani di saat deklarasi 'Orang Kita' mendukung Rizal Ramli dan Sandiaga S. Uno di rumahnya, Jl. Pinang Mas, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (05/08/16).

Saat ini Ahmad Dhani mengaku bahwa dirinya tidak mempercayai hasil beberapa lembaga riset terkait para calon Gubernur DKI Jakarta ke depan. Karena bisa saja lembaga survei tersebut melakukan manipulasi terkait elektabilitas seorang calon.

Beberapa kejadian telah membuktikan bahwa hasil survei tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur seorang calon dapat memenang pertarungan politik. Oleh karena itu, dirinya berharap agar partai politik tidak terpaku pada hasil survei yang telah dirilis oleh lembaga riset, namun lebih mengedepankan logika berpikir berdasarkan pada fakta di lapangan, siapa calon yang pro rakyat dan akan didukung oleh rakyat.

"Saya umpamakan bahasa Surabaya, 'kapokmu kapan', kalau masih mau ikut survei. Saya berharap parpol lupakan survei, mari kita pakai kepala jernih untuk memilih calon gubernur yang pro rakyat," pungkasnya.

 

Tags

Terkini