Palembang, Klikanggaran.com - Keseriusan Dr. Anang Kosim, S.T., M.M., sepertinya bukan isu belaka. Hari ini sudah terlihat di beberapa titik strategis di pinggiran jalan Lintas Sumatera, sudah terpasang baliho berukuran besar-besar bertuliskan slogan "PANTAS" untuk Sumsel 1.
Dr. Anang Kosim, S.T., M.M., yang merupakan putra asli Rawas Ulu, membawa dan menilai slogan yang dipasang tersebut merupakan hasil dari penilaian kaum muda dan masyarakat Musi Rawas Utara sendiri.
"Slogan itu apabila diuraikan yaitu, Profesionalis, Agamis, Nasionalis, Transparan, Aspiratif, dan Santun," ujar pemuda Muratara, Andeni Apri Yuliansyah saat diwawancarai oleh Tim Klikanggaran.com pada Rabu, 16 November 2016.
Menurutnya, kata PANTAS itulah yang dinilai menjadikan pelecut semangat yang selama ini mengabdi untuk Bangsa Indonesia pada tatanan pemerintahan, dalam hal ini Asisten Deputi Sarana dan Prasarana Olahraga Prestasi pada Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
Dari lingkungan hidup saat kecil dulu biasa dipanggil Kasim oleh rekan sebayanya sewaktu masih sama-sama tinggal di Desa Lubuk Mas Kecamatan Rawas Ulu. Mengingat cerita kecil dulu, tokoh Muratara satu ini sempat mendapat penolakan dari pihak keluarga untuk tetap melanjutkan pendidikan ke tingkat menengah atau SLTP, sampai akhirnya dia memutuskan untuk terus dan tetap melangkah melanjutkan pendidikan yang dinilai olehnya pada saat itu sangat penting untuk kehidupan.
Dia berpegangan pada prinsip, pendidikan atau ilmu adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan dunia untuk ke depannya. Apa pun yang terjadi di dalam proses perjalanan kehidupan ke depan adalah Ilmu. Ilmu yang dia maksud adalah, dua macam ilmu yang akan digunakan sesuai dengan jenis dan fungsi dari ilmu yang dipelajari.
Pertama, ilmu dunia untuk hidup di dunia, di bumi yang diciptakan Allah untuk pengantar ataupun tempat bersinggahnya kita pada saat dilahirkan sampai pada waktu kita dipanggil kembali oleh Sang Maha Pemberi kehidupan untuk kembali melanjutkan pada alam yang diciptakannya untuk kehidupan kita berikutnya.
"Sedangkan ilmu akhirat adalah ilmu yang diperuntukkan bagi kehidupan setelah kehidupan di dunia ini, sebagaimana yang dimaksud pada apa yang disampaikan pada penjelasan tentang ilmu yang pertama tadi," tuturnya.
Kembali kepada tekad untuk maju pada bursa pencalonan Gubernur Sumatera Selatan tahun 2018 ini, dia menegaskan bahwa untuk membangun suatu daerah maka kita harus hadir di tengah kondisi di mana daerah yang dimaksud akan dibangun. Meski untuk saat ini kehadiran saya di tengah masyarakat Indonesia tidak tampak atau bisa disebut dengan pemain di belakang layar. Dalam pembangunan fasilitas olahraga anak-anak, pemuda serta masyarakat Indonesia yang selama ini menjadi beban tugas karena bekerja pada instansi pemerintah dalam hal ini sebagai Asisten Deputi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Olahraga Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
"Dengan pengalaman, ilmu, serta niat yang tulus untuk membangun yang berfokus pada tanah kelahiran saya, maka dengan itu saya merasa terpanggil untuk hadir di tengah masyarakat daerah di mana saya lahir dan dibesarkan, sehingga pada saat itu tiba saya berani untuk mengambil keputusan yang mengantarkan saya pada kondisi seperti sekarang ini," ujarnya.
Sebagai tanda cinta dan kasih saya yang boleh dibilang sedikit primordialisme akan daerah di mana saya dilahirkan melalui rahim seorang ibu yang kini sudah almarhumah, maka saya juga dengan tegas dan berani mengambil keputusan bahwa sudah saatnya saya kembali ke daerah saya dan mengabdi kepada masyarakat untuk melangkah maju bersama bergandengtangan, dengan memberikan pelayanan yang super terbuka kepada masyarakat sesuai dengan visi dan misi saya yaitu membentuk pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik.
"Kalau disinggung masalah motivasi untuk ikut maju menjadi calon Gubernur Sumatera Selatan, dengan tegas saya katakan, ini adalah langkah awal saya untuk menjawab keresahan hati yang hampir selalu menjadi beban moral dan tanggung jawab sosial selaku putra asli dari daerah Sumatera Selatan.