politik

Kisah di Balik Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Eropa

Rabu, 11 Oktober 2017 | 06:52 WIB
images_berita_Okt17_HERI-Eropa

Jakarta, Klikanggaran.com (11/10/2017) - Portugal vs Swiss seperti Jenderal Tito melawan Jederal Gatot, terkait siapa kelak yang bakal dapat tiket untuk ikut Pilpres 2019?

Tiket piala dunia 2018 hampir dipastikan diraih oleh Portugal dan Swiss, sama seperti Kapolri Jenderal Tito Karnavian "melawan" Panglima TN Jenderal Gatot Nurmantyo, yang sama-sama punya power dan peluang untuk ikut pilpres.

Setelah banyak melakukan pertandingan, untuk saat ini Swiss berada di puncak klasmen pertama dengan memiliki 27 poin. Sementara Portugal berada pada urutan kedua, dan sudah mengantongi 24 poin.

Sebelum Panglima TNI membongkar adanya 5000 senjata ilegal, Kepolisian sepertinya sangat baik citranya di depan publik, dibandingkan dengan TNI. Citra kepolisian sama dengan tim sepakbola Swiss, berada pada urutan pertama dan sangat diunggulkan. Apabila ada kader Polri seperti Jenderal Tito mau ikut Pilpres 2019, tentu peluangnya akan sangat besar.

Tapi, setelah 5000 senjata ilegal dan ditemukannya senjata import jenis SAGL (Arsenal Stand Alone Grenade Launcher) kaliber 40 x 46 dengan 5.932 peluru tajam, citra Polri di mata publik merosot tajam. Polri dicurigai akan menanggalkan tugas sebagai penjaga keamanan masyarakat, dan berpindah masuk ke wilayah politik praktis untuk merebut kekuasaan negara.

Selain itu, kemerosotan citra Polri di depan publik ini juga terkait dengan pernyataan Komandan Korps Brimob Polri, Irjen Murad Ismail, dalam konferensi pers yang diadakan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (30/9). Dimana sang Komandan masih saja belum mengakui bahwa senjata yang diimpor Polri untuk Brimob tersebut memang mematikan, dan bukan hanya untuk kejut saja.

Ah…, membaca "Permainan Bola" atau isu senjata Polri ini, hanya membuat Polri semakin terpuruk citranya di mata publik. Tetapi, untuk institusi TNI bersama Panglima TNI Jenderal Gatot, citra politiknya bertambah baik. Bak meteor, melesat jauh meninggalkan Polri, pasca TNI membongkar senjata yang bukan standar buat Polri.

Dulu, memang citra TNI dapat "dikalahkan" oleh Polri, karena belum ada bintang lapangan seperti Jenderal  Gatot Nurmantyo. Hal ini persis seperti Swiss, yang pernah mengalahkan Portugal di Stadion St Jakob-Park, 7 september 2016 lalu, dengan dua gol tanpa balasan, karena bintang lapangan Portugal, Cristiano Ronaldo, absen dalam pertandingan tersebut.

Jadi, sebaiknya ditunggu saja pertandingan antara Swiss dengan Portugal, siapa yang bakal jadi pemenangnya. Sama seperti menunggu pertarungan politik antara TNI dengan Polri, kita lihat saja siapa yang unggul dan punya tiket untuk lolos ke pilpres 2019. Apakah Kapolri Jenderal Tito Karnavian, atau Panglima TN Jenderal Gatot Nurmantyo? Atau, kata seseorang mewakili publik, jangan-jangan yang muncul sebagai pemenangnya dari Kepala BIN, Budi Gunawan, yang didukung PDI Perjuangan?

 

Tags

Terkini