Baca Juga: Rosikhul Ilmi Buktikan Aktivis Juga Bisa Berprestasi di Kampus
“Jadi, kaum projo adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya. Cuma teman-teman media kan ya, Projo, Pro-Jokowi, itu karena gampang dilafalkan saja,” sambung mantan Menteri Koperasi itu.
Ia menegaskan bahwa perubahan logo bukan berarti meninggalkan akar sejarah, melainkan menghindari kesan kultus individu di tubuh organisasi.
“Kemungkinan merubah logo Projo, yang nanti akan kami putuskan di kongres ke-3 ini. Logo Projo akan kami ubah, supaya tidak terkesan kultus individu,” ujarnya.
Meski akan berganti simbol, Budi memastikan nama Projo tetap dipertahankan, dengan makna yang berakar pada bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi sebagai representasi rakyat.**