Komitmen Ekonomi Hijau Jokowi Perlu Dukungan APBN 2022

photo author
- Rabu, 5 Mei 2021 | 10:01 WIB
images (20)
images (20)

Dalam perspektif yang sama, Direktur Eksekutif Rumah Indonesia Berkelanjutan (RIB), Dr. Cand Yusdi Usman, mengingatkan tentang target NDC (Nationally Determined Contributions) penurunan emisi karbon yang harus dicapai Indonesia pada tahun 2030.


Untuk mencapai target tersebut, Yusdi menuturkan pentingnya komitmen presiden tentang ekonomi hijau tidak boleh berhenti di pernyataan saja, namun harus dilaksanakan oleh jajarannya di kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.


"Komitmen presiden sudah bagus, namun dukungan kementerian/lembaga dan kebijakan fiskal masih sangat lemah," ujar Yusdi.


Yusdi mencontohkan kecilnya dana penanganan perubahan iklim yang diusulkan Bappenas sebagai prioritas nasional tahun 2022, yakni hanya Rp9,6 triliun.


"Meskipun pemerintah sedang fokus pada pemulihan ekonomi karena pandemi covid-19, namun lanjut Yusdi, pemulihan ekonomi hijau untuk kebutuhan jangka panjang harus dijalankan secara serius oleh pemerintah," tandas Yusdi.


Untuk diketahui, Koalisi GENERASI HIJAU (Gerakan Ekonomi Hijau Masyarakat Indonesia) merupakan sebuah koalisi masyarakat sipil yang dibentuk pada awal April 2021.


Koalisi ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi hijau di berbagai arena dalam rangka mitigasi dan adaptasi krisis iklim di Indonesia dan dunia. Koalisi ini terdiri dari sejumlah intelektual, aktivis, dan organisasi masyarakat sipil yang mempunyai komitmen untuk menangani dan mencegah krisis iklim di masa mendatang melalui penguatan ekonomi hijau.


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.J. Putra

Tags

Rekomendasi

Terkini

X