“Pada intinya, saya siap membantu warga yang menjadi korban itu. Saya juga baru tahu kalau ada nama-nama mereka yang terdata masuk sebagai penerima. Ketika dicek di bank, memang ada transaksi di rekening mereka,” ujar Agustina saat ditemui Wartawan dikediamannya, Kota Lubuklinggau, Kamis (15-4) malam.
Dirinya pun berharap, kasus ini bisa segera terungkap dan clear. Sehingga, masyarakat bisa tahu. Sebab, dirinya memastikan bahwa tidak terlibat dan tidak tahu-menahu bahwa mereka (warga) ada yang tidak menerima bantuan selama ini.
“Saya siap membantu apapun yang dibutuhkan warga itu,” kata dia.
Sementara itu, pihak Dinas Sosial (Dinsos) Rejang Lebong (RL), memastikan akan membantu dan mendukung penuh setiap langkah warga yang telah dirugikan. Bahkan, pihak Dinsos RL sendiri, siap melaporkan oknum yang terlibat ke pihak berwajib jika nantinya data-data pendukung telah lengkap (valid).
“Dinsos masih mencari data secara rinci dan menelusuri dari awal hingga saat ini, agar nanti keputusan yang akan diambil nantinya valid,” ungkap Kepala Dinas Sosial Rejang Lebong, Zulfan Efendi, Sabtu (17-4) malam saat dihubungi wartawan.
Menurut Zulfan, pihaknya memang belum bisa memastikan siapa saja oknum yang terlibat, namun pihaknya mengaku permasalahan yang ada sudah cukup jelas. Namun, hingga saat ini siapa oknum yang terlibat masih dalam kajian pihaknya, karena ada beberapa hal yang hingga saat ini dinilai janggal.
“Masa pendamping tidak tahu. Itu aneh. Sebab, tiap bulan ada pertemuan rutin, kok kehadiran KPM tidak tahu,” kata Zulfan.
Sebelumnya, warga di Desa Tanjung Sanai II Kecamatan Padang Ulak Tanding, ramai-ramai mendatangi Kantor Bank BRI di Pasar Padang Ulak Tanding, guna mengecek no rekening mereka yang selama ini terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) PKH & BPNT, Selasa (13-4) lalu.
Cukup mengagetkan, sebab dari data transaksi no rekening warga yang tercatat sebagai KPM, namun tak pernah menerima buku rekening dan atm, serta tak sekalipun menerima bantuan tersebut. Nyatanya, no rekening mereka selalu berisi saldo dan sering dilakukan penarikan. Bahkan, penarikan ada yang dilakukan diluar wilayah, yakni di Kota Lubuklinggau.
Sebelumnya, untuk diketahui, beberapa orang warga Desa Tanjung Sanai II mengeluhkan tidak pernah menerima bantuan sosial berupa PKH (Program Keluarga Harapan) & BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Padahal, nama warga tersebut terdata dan masuk dalam list penerima manfaat PKH dan BPNT.
Selain mengaku tak menerima manfaat PKH dan BPNT, mereka juga mengaku ternyata tidak pernah sekalipun menerima buku rekening atau ATM yang semestinya dipegang oleh penerima manfaat PKH. Namun, kian dirasa janggal sebab nama-nama mereka masuk dalam data penerima yang juga lengkap dengan no rekening penerima.
Sampai berita ini diterbitkan, Klikanggran.com telah menghubungi Biro Humas Kemensos, Herman, namun belum memberikan balasan.