Diduga, Ketua KPU Bitung Selingkuh dengan Oknum PPK

photo author
- Jumat, 24 Juli 2020 | 04:14 WIB
images (8)
images (8)


Bitung,Klikanggaran.com – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bitung, Deslie Sumampouw (DS) alias Des, terancam dipecat dari jabatannya, diduga karena terlibat skandal perselingkuhan dengan oknum Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). DS diduga selingkuh dengan Stephani C Tarore (SCT) seorang ibu rumah tangga yang juga merupakan oknum petugas PPK Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung.


Terkait persoalan tersebut, Ketua KPU Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Ardiles Mewoh, mengatakan pihaknya telah melakukan supervisi ke KPU Bitung terkait hal tersebut karena harus memastikan tahapan pemilihan Wali Kota Bitung tetap berjalan.


“Karena sudah berproses di kepolisian, maka KPU Sulut tidak akan menghalangi proses hukumnya. Terkait pemeriksaan dugaan pelanggaran etik, tetap akan kita lakukan. Namun tidak akan mengganggu proses hukum yang berjalan,” ujar Mewoh, Selasa (21-7-2020).


Sebelumnya, Hanny Tangkilisan (41) selaku suami dari SCT, merasa keberatan dengan dugaan hubungan gelap yang dilakukan istrinya SCT bersama lelaki DS yang merupakan Ketua KPU Kota Bitung, Hanny melaporkan tentang perzinahan keduanya di Polsek Matuari pada Sabtu (18-7-2020) malam.


Laporan Hanny itu diterima Aiptu Joseph Mailangkay, dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Pengaduan Nomor : STPL/129/VII/2020/Res Btg/Sek Matuari, tanggal 18 Juli 2020.


Kepada Wartawan, Hanny mengungkapkan telah mencurigai perzinahan tersebut sejak Agustus 2019 lalu, namun baru melaporkan, karena diduga kuat mereka berada di kamar indekos.


“Saya mendapat info dari tukang ojek kalau istri saya berada di tempat kos samping RSUD Manembo-nembo. Saya menduga istri saya ada bersama DS, pada tempat indekos lantai 2."


"Setelah saya meminta izin ibu kos dan menunjukkan kartu keluarga, saya mengetuk pintu indekos beberapa kali, istri saya keluar dan saya melihat pintu indekos ada yang mengunci dari dalam. Kami ribut sehingga terjadi tarik-menarik, saya curiga di dalam kamar indekos ada DS,” beber Hanny.


Lanjut dia, saat berdebat dengan SCT (istrinya/oknum PPK), laki-laki yang ada di dalam menghilang, dan diduga melompat dari jendela lantai dua, sehingga yang tertinggal hanyalah mobil Toyota Avanza Veloz warna putih dengan nomor polisi DB 1464 LZ, yang mana menurut Hanny mobil tersebut selalu terparkir di Kantor KPU Bitung.


Hanny beranggapan, keyakinan dirinya bahwa laki-laki yang berada dikamar bersama istrinya (SCT) merupakan DS (Ketua KPU Bitung) sesuai keterangan beberapa orang yang tinggal di indekos tersebut.


“Jadi foto oknum Ketua KPU saya tunjukan ke anak-anak indekos, dan mereka membenarkan bahwa orang yang sesuai foto yang saya tunjukan. Orang itu yang selalu datang ke kamar tersebut dan membawa makanan,” tutur Hanny.


Dilain sisi, Kapolsek Matuari, Kompol Dolfie Rengkuan, saat dimintai informasi tentang laporan tersebut turut membenarkannya.


“Ya kami telah menerima laporan tersebut dan kami langsung turun ke lapangan, mobil yang dilaporkan memang ada di lokasi, hanya saja orang yang dilaporkan tidak ada,” ujarnya.


Sementara itu, pengacara DS, Michael Jacobus, saat dihubungi wartawan membantah kalau kliennya menggunakan mobil tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.J. Putra

Tags

Rekomendasi

Terkini

X