Ketika Jokowi Rindu Serangan-serangan dari Fahri Hamzah

photo author
- Kamis, 23 Juli 2020 | 08:46 WIB
IMG_20200723_084748
IMG_20200723_084748

Fahri Hamzah juga pernah mengkritik pembangunan tol dan bandara yang dimasifkan pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wapres Jusuf Kalla. Dia menilai Jokowi mengabaikan pembangunan 5.00 puskesmas yang sudah dijanjikan demi membangun tol.


"Gara-gara kita membangun tol itu, kita mengorbankan 5.000 puskesmas yang sudah dijanjikan Pak Jokowi dan semua janji lainnya yang begitu banyak, termasuk buyback Indosat dan sebagainya, itu supaya kita mengontrol industri seluler kita. Nggak dilakukan," ujar Fahri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 26 Juni 2018.


"Mengapa? Karena uangnya habis untuk di tempat lain. (Di tol) ya kayak gitu-gitulah," imbuh Fahri.


Menurut Fahri, jalan tol tak dekat dengan rakyat kecil. Pembangunan jalan tol dianggap Fahri hanya menyenangkan orang-orang kaya.


"Tol itu untuk mobil, yang naik mobil orang kaya. Berapa sih tambahan bus gara-gara orang bangun tol? Nggak banyak. Yang jelas, orang kaya tambah enak karena pakai tol, pakai mobil pribadi, jadi ke mana-mana, kan. Bikin macet. Sudah begitu, bensinnya subsidi lagi. Ngebakar mobil subsidi, mensubsidi orang kaya. Kira-kira begitu," beber Fahri.


5. Fahri sebut Jokowi tak punya penasihat tata negara


Fahri Hamzah pernah menyebut Jokowi tak punya penasihat tata negara. Hal ini diungkapkan Fahri karena menilai molornya penekenan UU MD3 Jokowi. Dia mengatakan Jokowi tidak memiliki penasihat tata negara.


"Kasihan Presiden. Saya sedih melihat Presiden nggak punya penasihat tata negara, jadi nggak konstitusional dan ngawur serta ngidul aja," kata Fahri kepada wartawan di gedung DPR, Senin, 5 Maret 2018.


Baca juga:Fahri Hamzah Kembali Kritik Jokowi soal UU MD3


Bahkan Fahri menyebut orang-orang di sekitar Jokowi tidak memiliki kemampuan dalam masalah itu, sehingga mereka terlihat ngawur dalam bekerja. Untuk itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut meminta Jokowi harus berhati-hati.


"Presidennya harus hati-hati. Nggak punya penasihat tata negara sih, jadi ngawur gitu kiri-kanannya. Ada orang-orang jago di sekitar presiden, tapi tidak jelas tuh presiden. Bahkan sikapnya terhadap UU MD3 ini bahaya betul," ucapnya.


6. Fahri angkat kartu merah untuk Jokowi


Fahri Hamzah mengkritik pemerintahan Jokowi-JK dengan mengeluarkan kartu merah. Menurut Fahri, pemerintah sudah kehilangan arah.


"Ada angkat kartu kuning. Saya sudah ada kartunya (merah)," kata Fahri dalam acara musyawarah kerja Nasional I Alumni KAMMI tema Arah Baru Indonesia di Royal Hotel Kuningan, Jalan Kuningan Persada, Jakarta, Sabtu, 3 Februari 2018.


"Lihat saja, kalau salah arah pemain dikeluarin semua saja," imbuh Wakil Ketua DPR ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nisa Muslimah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X