Indragiri Hulu,Klikanggaran.com - Sedikitnya 64 kepala sekolah jenjang SMP di Indragiri Hulu (Inhu), Riau, mundur serentak. Pemicunya, diduga para Kasek trauma karena dipanggil dan dimintai keterangan oleh Kejaksaan setempat. Pemanggilan itu terkait penggunaan dana BOS di masing-masing sekolah.
Kejaksaan Mambantah
Dikutip dari Kompas.com, salah satu kepala sekolah berinisial B mengaku pihaknya pernah diperiksa oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Inhu.
Pemeriksaan terkait dana BOS. Berhadapan dengan penyidik ahli hukum itu membuatnya trauma.
Terkait hal itu, Kepala Seksi (Kasi) Intel Kejari Inhu, Bambang Dwi Saputra, membantah pihaknya memeriksa sejumlah kepala sekolah.
“Kami tidak pernah melakukan pemeriksaan kepada kepala sekolah,” kata Bambang Rabu 15 Juli 2020.
Dia mengatakan, terkait persoalan pengelolaan dana BOS di Inhu, pihaknya hanya menerima ekspos dari pihak Inspektorat Inhu.
Namun diakuinya tidak ingat persis kapan waktu ekspos tersebut dilakukan.
“Waktu itu ada LSM (lembaga swadaya masyarakat) menyurati Inspektorat, namun ditembuskan ke Kejaksaan. Kemudian, Inspektorat yang melakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan tersebut, kemudian diekspos oleh pihak Inspektorat,” sebut Bambang.
Menurut dia, tidak ada kecurangan dalam pengelolaan dana BOS di Inhu.
Hanya saja, Bambang melihat sejumlah kepala sekolah memang tidak memiliki pemahaman yang mumpuni dalam mengelola dana BOS tersebut.
“Harusnya mereka diberikan bimbingan teknis soal aturan dalam petunjuk pelaksana yang sudah ada,” katanya.
Berawal dari Ekspos Inspektorat
Sementara itu, Kepala Inspektorat, Inhu Boyke Sitinjak, menanggapi soal ekspos yang dilakukan pihaknya.
