KLIKANGGARAN -- Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda), Ahmad Pratomo, menanggapi Center for Budget Analysis yang bakal melaporkan perusahaan mereka ke Kejaksaan Agung atau Kejagung atas adanya dugaan indikasi korupsi.
Corsec PT MRT Jakarta itu beranggapan bahwasannya statement yang dikeluarkan CBA merupakan data yang diambil dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Data dapat diintepretasikan apa pun tergantung dari sudut pandang, kepentingan, pertimbangan, expertise dari pihak yang memberikan intepretasi. Namun agar valid, baiknya data diintepretasikan oleh sumber langsung penyaji data laporan itu, dalam hal ini BPK," ujar Corsec PT MRT Jakarta, A. Pratomo, saat dikonfimsi Klikanggaran, Jumat (3/2).
Kendati demikian, sambung Pratomo, bahwa orang/pihak manapun punya hak mengeluarkan pendapat mereka atas data yang dilihat.
"Ini hanya saran saya saja, karena data yang mereka pakai sebagai bahan rilis itu bersumber dari laporan BPK, sebaiknya divalidasi dengan mengutip tanggapan BPK selaku yang menerbitkan laporan tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, Center for Budget Analysis (CBA) akan melaporkan dugaan indikasi korupsi di Perseroan Terbatas Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) pada Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait dana Penyertaan Modal Daerah (PMD) yang didepositokan ke beberapa Bank.
CBA juga membeberkan ratusan miliar dana PMD yang didepositokan harus ada pertanggungjawabannya, seperti suku bunga harus masuk kembali sebagai pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, CBA menduga suku bunga yang tidak menjadi pendapatan merupakan indikasi dugaan korupsi.
Seperti diketahui, rincian penempatan PMD PT MRT Jakarta terbagi dalam enam rekening berbeda terdiri dari dua bank, yakni pada rekening operasional dengan nomor DKI 10808151581 senilai Rp2.463.070.080, rekening deposito nomor DKI 025040 senilai Rp98.998.143.599 besaran bunga 6,50% jangka waktu satu bulan TMT 28 September 2020, rekening deposito nomor DKI 012733 senilai Rp16.000.000.000 besaran bunga 7,75% jangka waktu 1 bulan TMT 13 Agustus 2019, rekening deposito nomor DKI 013701 senilai Rp150.000.000.000 besaran bunga 8% jangka waktu satu bulan TMT 25 Juni 2019, rekening deposito nomor DKI 013729 senilai Rp15.000.000.000 besaran bunga 8% jangka waktu satu bulan (ARO) TMT 10 Juli 2019, dan rekening deposit on call (DOC) nomor -122-02-0561047-3 Mandiri senilai Rp48.715.189.313 besaran bunga 2,40% jangk waktu 14 hari TMT 28 Juli 2021.
Artikel Terkait
Inilah Sosok Ambon Fanda, Vokal Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, jadi Tersangka Perusakan Kantor Arema FC
5 Aktivis BKPRMI Duduki Sejumlah Jabatan di Pemda Luwu Utara
Percepat Penurunan Stunting, Puskesmas Wonokerto Ciptakan Inovasi KUAS SULTAN
Pakai ChatGPT, Mahasiswi Ini Menulis Tesis Hanya Butuh Waktu 23 Jam!
Inilah Sosok Amelia Rachim, Desainer Asal Indonesia Juara HRD Antwerp Design Awards Kalahkan 1.600 Peserta
Arief Rasyid Palallo, Birokrat Berprestasi
Inilah Profil Lord Adi, Juara Ketiga Masterchef Season 8 Trending di Twitter
Usai Hasya Dijadikan Tersangka Walau Sudah Meninggal, Keluarga Laporkan AKBP (Purn) EkoSetio Budi Wahono
Kompol Dwi Yanuar yang Diduga Adalah Kompol D Terpaksa Dimutasi karena Pengakuan Nur Sebagai Istri Keduanya
Usai Penyidikan Dihentikan, Mobil AKBP (Purn) Eko Diduga Penabrak Hasya kini Berubah Warna, Ini Alasannya