KLIKANGGARAN -- Universitas Negeri Rusia untuk Humaniora (The Russian State University for the Humanities atau RGGU) telah menyerukan pembatasan akses ke ChatGPT.
Pembatasan akses terhadap ChatGPT oleh RGGU itu setelah seorang siswa berhasil mempresentasikan tesis diploma yang ditulis oleh program tersebut.
ChatGPT ini telah menarik perhatian yang semakin meluas karena kemampuannya menghasilkan teks.
Rusia Today melansir, skandal ini terungkap setelah seorang mahasiswa pascasarjana dari universitas tersebut menggunakan Twitter untuk membagikan pengalamannya menggunakan ChatGPT untuk menulis tesis diploma tentang manajemen.
Baca Juga: Innalillahi, Benny Dollo, Mantan Pelatih Timnas Indonesia Meninggal Dunia, Warganet Berduka
Dalam sebuah utas yang panjang, mahasiswa tersebut menjelaskan bagaimana dia telah menghindari pembatasan panjang teks, juga berbagi wawasan tentang cara menggunakan program untuk mendapatkan teks yang koheren.
tesis tersebut berhasil dipresentasikan di universitas. mahasiswa tersebut mengakui bahwa ia hanya menerima nilai kelulusan yang minim, dan menyalahkan hasil tersebut pada faktor lain, yaitu menertawakan presentasi yang dianggap ceroboh oleh lulusan lain.
Secara keseluruhan, mahasiswa tersebut membutuhkan waktu sekitar 23 jam untuk 'menulis' tesisnya, dibandingkan dengan beberapa minggu yang dihabiskan oleh rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk mengerjakan tugas mereka, menurut utas tersebut.
Aksi ini mendapat sambutan beragam dari para pengguna Twitter. Beberapa orang memuji siswa tersebut atas kecerdikannya, sementara yang lain menuduhnya curang.
Baca Juga: Percepat Penurunan Stunting, Puskesmas Wonokerto Ciptakan Inovasi KUAS SULTAN
Beberapa pengguna sangat marah dengan trik tersebut sehingga mereka menulis keluhan kepada RGGU dan Kementerian Pendidikan Rusia, meminta para pejabat untuk menyelidiki dan membatalkan tesis tersebut.
Pihak universitas dengan cepat mengutuk mahasiswa tersebut, dan mendesak pihak berwenang untuk membatasi akses ke ChatGPT untuk fasilitas pendidikan.
Tidak segera jelas bagaimana tepatnya RGGU berusaha untuk mencapai hal itu, mengingat bahwa pengembang ChatGPT telah membatasi akses ke bot obrolan untuk pengguna Rusia.
DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang dalam bahasa Inggris dengan judul "University up in arms at ChatGPT" di Rusia Today, untuk membaca artikel aslinya KLIKK DI SINI.