KLIKANGGARAN -- Bupati Indah Putri Indriani berkomitmen untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Luwu Utara. Berdasarkan data e-PPGBM, dalam empat tahun terakhir, 2018 - 2021, terjadi penurunan prevalensi stunting yang cukup signifikan, dari 31,1% di tahun 2018, turun drastis menjadi 12,60% di tahun 2021. Ada penurunan 18,5%.
Signifikansi penurunan prevalensi stunting ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap penurunan prevalensi stunting di Provinsi Sulawesi Selatan secara keseluruhan. Tentu hasil ini juga tidak terlepas dari upaya yang terus dilakukan Pemda Luwu Utara bersama stakeholder terkait lainnya, sehingga penanganan stunting di Luwu Utara sudah on the track.
Kendati demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan oleh Pemda Luwu Utara, utamanya Tim Percepatan Penurunan stunting (TPPS), agar kasus stunting di Sulsel, khususnya di Luwu Utara, betul-betul tertangani dengan baik. Salah satu yang diupayakan Pemda adalah mendorong inovasi Kejar Timbang bayi langsung di rumah-rumah warga.
Baca Juga: Viral Penculikan Anjing Rumah dengan Cara Diracun dan Diseret di Medan, Warganet: Jahat Banget!
Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan data terakhir, baru ada sekitar 60% bayi di bawah 2 tahun yang telah ditimbang. Nah, ia berharap, 40% bayi yang belum ditimbang agar segera dicari solusinya melalui sebuah inovasi kejar timbang yang telah direplikasi. Untuk itu, Indah Putri berharap pemerintah desa dan PKK Kecamatan segera melahirkan inovasi dimaksud.
“Melalui inovasi Kejar Timbang di desa-desa yang menjadi lokus, ini bisa dilakukan. Saya kira tidak ada ruginya. Sekaligus Ini juga sebagai investasi sosial dari pak desa dan ibu-ibu PKK,” kata Indah saat menjadi Narasumber pada Sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2022 tentang Kewenangan Desa dan Kelurahan dalam Percepatan Penurunan stunting.
Kejar timbang ini, kata dia, dapat dilakukan serentak di seluruh desa yang telah ditetapkan sebagai lokus stunting. “Kejar timbang ini adalah bagian dari inovasi juga. Untuk itu, gerakannya harus serentak kejar timbang, karena kita masih berutang 40% bayi yang belum ditimbang. Tolong para Camat, pak desa, dan PKK, tolong inovasi ini segera digerakkan,” tandasnya. (LH)
Artikel Terkait
Pele Meninggal Dunia, Neymar Ungkapkan Kesedihan serta Rasa Bangga sebagai Junior
Refleksi Akhir Tahun 2022, Kejari Kabupaten Tasikmalaya Sampaikan Capaian Kinerja, Raih Penghargaan Terbaik
Inilah Sosok Ayah Norma Risma, yang Tertangkap Kamera Merana Anaknya Dinikahi Selingkuhan Sang Istri
Raden Indrajana Sofiandi Mangkir dari Panggilan Polres Metro Jaksel, Keyla Evelyne Yasir Berharap Keadilan
Inilah Alasan Septia Siregar Gugat Cerai Putra Siregar, Apakah ada KDRT?
Inilah Profil Septia Siregar, Jadi Sorotan Usai Gugat Cerai Putra Siregar
Inilah The Black Label, Rumah Baru Beberapa Artis YG Entertainment, Termasuk Blackpink dan iKon
Kapolres Tegal Kota Gelar Jumat Curhat, Warga Bebas Curhat Apa Saja Terkait Tugas dan Layanan Kepolisian
Ini Ternyata Alasan Hakim Membebaskan Nikita Mirzani
Viral Penculikan Anjing Rumah dengan Cara Diracun dan Diseret di Medan, Warganet: Jahat Banget!