KLIKANGGARAN-- Kelompok teroris Negara Islam (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan baru di bandara Kabul, dengan menyatakan telah meluncurkan enam roket ke fasilitas tersebut. AS mengatakan insiden itu tidak mengganggu evakuasi yang sedang berlangsung.
Melansir RT.com, Bandara internasional Kabul diserang roket pada Senin pagi, dengan Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu di kemudian hari.
Kelompok ISIS mengatakan telah meluncurkan enam roket terarah di bandara, tanpa merinci apakah mereka benar-benar mencetak gol.
Menurut laporan media yang mengutip pejabat AS, setidaknya lima proyektil dicegat oleh pertahanan udara fasilitas tersebut.
Baca Juga: Bupati Batanghari akan Menjadi Pembicara Economi Webiner Nasional PB HMI
Gedung Putih mengeluarkan pernyataan singkat tentang insiden itu, dengan Sekretaris Pers Jen Psaki mengatakan Presiden Joe Biden telah diberitahu tentang serangan itu.
Insiden itu tidak menghalangi operasi di bandara, tambah Psaki.
Roket-roket itu dilaporkan diluncurkan di bandara dari sebuah mobil di lingkungan barat laut Kabul, Khair Khana.
Rekaman yang beredar online menunjukkan kendaraan itu terbakar tak lama setelah serangan itu.
Tidak segera jelas bagaimana tepatnya mobil itu dihancurkan.
Serangan baru itu terjadi hanya sehari setelah militer AS menargetkan kendaraan yang diduga digunakan oleh calon pelaku bom bunuh diri dari cabang ISIS lokal kelompok Islamic State Khorasan (ISIS-K).
Serangan itu juga dilaporkan menewaskan seluruh keluarga yang terdiri dari sembilan orang.
Sementara militer AS awalnya mengatakan serangan itu tidak membunuh warga sipil, kemudian mengakui bahwa "korban tambahan" mungkin disebabkan oleh ledakan sekunder setelah kendaraan pembom terkena.
Teroris ISIS-K yang tersingkir diduga berusaha menargetkan bandara Kabul, yang berada di bawah serangan bom bunuh diri besar Kamis lalu.