peristiwa-daerah

Terjadi Penolakan Pembangunan Gereja di Cilegon oleh Masyarakat, Inikah Penyebabnya? Trending di Twitter

Kamis, 8 September 2022 | 13:05 WIB
Penandatanganan Penolakan Pembangunan Gereja di Cilegon (Tangkap Layar)

 

KLIKANGGARAN -- Cilegon kini sedang ramai diperbincangkan publik, pasalnya aksi penolakan pembangunan gereja.

Unsur masyarakat Cilegon tersebut dalam aksinya meminta Walikota Cilegon Helldy Agustian turut menolak pendirian gereja.

Bukan tanpa sebab, penolakan masyarakat Cilegon atas pembangunan gereja dari berbagai unsur masyarakat tersebut mengacu pada Surat Keputusan Bupati Tingkat II Kabupaten Serang nomor 189/HUK/SK/1975 tentang penutupan Gereja atau tempat jemaah bagi agama Kristen dalam daerah Kabupaten Serang yang disahkan tertanggal 20 Maret 1975.

Baca Juga: Big Mouth dan Little Women Mendapatkan Peringkat Teratas Drama dan Aktor Paling Menarik di Minggu Ini

“Apa yang diperjuangkan masyarakat Cilegon ternyata punya dalil yang sangat kuat tidak bisa diganggu gugat, baik kesejarahan maupun keagamaan,” ujar KH Tb. Fathul Adzim Chotib, Tokoh masyarakat Banten, dikutip dari faktabanten.co.id pada Kamis, 8 September 2022.

“Kalau Walikota tetap mengijinkan tunggu saja tanggal mainnya, Walikota kita pecat yang milihkan kita juga orang Cilegon,” tambahnya.

Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, Ketua MUI kota Cilegon, beserta Pemkot Cilegon lainnya pun menandatangi penolakan pembangunan Gereja di kota Cilegon.

Baca Juga: 2 Desa di Luwu Utara Ditetapkan sebagai Pilot Project Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

Menurut pantauan Klikanggaran.com, penolakan pembangunan Gereja di Cilegon itu bukan baru-baru ini saja, tapi sejak lama.

Dan bukan hanya gereja sebenarnya,tapi juga pembangunan tempat ibadah lain selain tempat ibadah untuk muslim.

Bahkan sejumlah warganet menyebut bahwa akar masalah dari penolakan tersebut merupan berasal dari tragedi yang 'Geger Cilegon 1888'.

Baca Juga: Elon Musk Kecam Lord of the Rings: Rings of Power, Ini Alasannya

Dikutip dari Wikipedia, Pemberontakan Petani Banten 1888 atau yang lebih dikenal dengan Geger Cilegon 1888 adalah sebuah peristiwa pemberontakan tani terbesar yang terjadi pada tanggal 09 Juli 1888 setelah pembubaran Kesultanan Banten 1813 oleh VOC dan sebelum Pemberontakan Kaum Tani 1926 di Anyer (yang diperuntukan untuk kemerdekaan).

Geger Cilegon dipelopori oleh seorang tokoh agama yang bernama Haji Wasyid atau biasa disebut Ki Wasyid.

Halaman:

Tags

Terkini