peristiwa

Erdogan Blak-Blakan Bilang Barat Harus Disalahkan Atas Krisis Energi di Eropa

Selasa, 6 September 2022 | 20:13 WIB
Putin dan Erdogan dalam sebuah pertemuan (IG/vladimir.putin_offical)

KLIKANGGARAN -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memperingatkan bahwa musim dingin yang akan datang mungkin menjadi musim yang sulit bagi negara-negara Eropa dan mereka sendiri yang harus disalahkan untuk itu.

Peringatan Erdogan tersebut disampaikan selama konferensi pers di Ankara pada hari Selasa (6/9/2022), sebagaimana dikutip RT.com.

Menurut Erdogan, Eropa menuai apa yang ditaburnya" ketika datang ke kekurangan gas alam yang mengganggu kawasan itu.

Erdogan juga menyampaikan bahwa sikap negara-negara Eropa terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan sanksi besar yang dijatuhkan pada Moskow harus disalahkan atas krisis saat ini.

Baca Juga: Dari 12 Indikator Keluarga Sehat, Berhenti Merokok Diakui Paling Sulit Diintervensi

“Saya pikir Eropa akan menghabiskan musim dingin ini dengan masalah serius. Turki, pada tahap ini, tidak memiliki masalah dengan pasokan gas,” kata Erdogan.

Pernyataan Erdogan muncul setelah Moskow memperingatkan "badai global besar" yang menjulang yang disebabkan oleh langkah-langkah "tidak logis dan seringkali tidak masuk akal" oleh negara-negara Barat.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Kremlin mencatat bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh AS, Uni Eropa dan negara-negara lain di Rusia telah menjadi bumerang dan mengakibatkan krisis energi yang luas serta rekor inflasi di seluruh Barat.

Baca Juga: Inilah Profil Alisia Rininta, Pemeran Novia Istri Hakim Sinetron Takdir Cinta yang Kupilih, Ditikung Sahabat

Harga gas alam melonjak 30% pada hari Senin setelah pipa Nord Stream 1 Rusia gagal melanjutkan operasi karena masalah pemeliharaan terkait sanksi. Raksasa energi Rusia Gazprom, yang mengoperasikan pipa, mengatakan rute gas akan tetap ditutup tanpa batas waktu setelah inspeksi menemukan masalah teknis dengan turbin utama.

Moskow mengklaim bahwa satu-satunya hal yang mencegah pipa Nord Stream 1 bekerja dengan kapasitas penuh adalah sanksi yang dikenakan Barat, sementara Gazprom juga memperingatkan bahwa pembatasan anti-Rusia menghalangi pemeliharaan rutin pada peralatan pipa.

Para pemimpin Eropa telah menuduh Moskow menggunakan pasokan energi sebagai senjata geopolitik, sementara Kanselir Jerman Olaf Scholz telah menyatakan bahwa Rusia tidak dapat lagi dianggap sebagai mitra energi yang dapat diandalkan.

DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang dalam bahasa Inggris di RT.com dengan judul "Europe has itself to blame for gas crisis – Erdogan", baca artikel aslinya KLIK DI SINI.

Tags

Terkini