KLIKANGGARAN--Pertempuran sengit telah pecah antara pasukan Ukraina dan pasukan yang setia kepada republik Donetsk yang memisahkan diri, juru bicara milisi wilayah separatis telah mengumumkan pada Kamis pagi.
Dalam sebuah pernyataan, Eduard Basurin mengatakan bahwa "angkatan bersenjata Republik Rakyat Donetsk menyerang posisi tentara Ukraina di sepanjang garis kontak, menggunakan segala cara pemusnah yang tersedia bagi mereka," katanya.
Mengutip RT.com, sebelumnya pada pagi yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan telah memulai serangan terhadap sasaran militer di seluruh Ukraina, dengan ledakan terdengar di kota-kota besar.
Baca Juga: BEJAT! Waryadi Mencabuli Anak Laki-lakinya sebab Tak Puas dengan Pelayanan Sang Istri
Berita itu muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perintah yang mengizinkan penggunaan kekuatan segera sebagai bagian dari "operasi khusus" di Donbass. Mengutip permintaan dari para pemimpin lokal untuk dukungan, Putin mengatakan dia akan "mengambil tindakan tegas dan segera" untuk "demiliterisasi" dan "de-Nazify" Ukraina.
Menteri luar negeri Kiev, Dmitry Kuleba, mengeluarkan pernyataan di mana ia menyatakan bahwa Moskow "baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina." Menurutnya, "ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang," tegasnya. "Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Waktunya untuk bertindak adalah sekarang."
Baca Juga: Polemik TOA Masjid, Alumni PMII UI Bela Menag
Pada Senin malam, Presiden Rusia mengumumkan bahwa dia akan mengakui dua wilayah Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri sebagai negara merdeka. Keduanya mendeklarasikan otonomi mereka dari Kiev setelah Maidan 2014, dan telah terkunci dalam kebuntuan dengan pasukan pemerintah sejak saat itu. Menurut Putin, upaya diplomatik untuk menyelesaikan perselisihan telah gagal.