Menurut Gus Baha alasan Siti Aisyah sebetulnya tidak punya kepentingan apa-apa, melainkan hanya punya kepentingan haknya Ulama yaitu menjaga konstitusi agama.
"Jika kamu meyakini, misalnya kita kultus kepada Nabi Muhammad sehingga meyakini 'anna muhammadan roa robbahu, Muhammad melihat Tuhannya, Suatu desain, desain dari imajinasi itu pasti Tuhan bertahta, bertempat dan nishbuhul kholqo.
Baca Juga: Polisi Sebut Akan Tindak Tegas Akun Provokatif Terkait Desa Wadas, Akun 'Wadas Melawan' Jadi Sorotan
Itu yang ditidak diinginkan Aisyah, Imajinasi dan desain bahwa Nabi ketemu Allah dan kemudian Allah berkata kepada Nabi, Nabi melihat Allah itu kan gambaran ketika Nabi di Sidratul muntaha di situ ada kury ada Arsy Alah betata terus duduk bersama Nabi.
Itu apa tidak memungkiri aqidah kita bahwa Allah 'laa yakuunu fii makanin (terdaoat pada suatu tempat)? itu bertabrakan dengan kaidah tauhid bahwa Allah tidak bertempat. Daripada seperti itu Aisyah mengatakan tidak ada yang namanya saling melihat.
Itu makanya di mukadimah saya, kalau ulama ada ngawurnya, tapi niatnya baik, paham?" jelas Gus Baha.
"Ya sudah, itulah makanya mengapa Aisyah kok ngawur," kata Gus Baha.
Silakan bagikan artiekl ini dan selalu jaga kesehatan.