peristiwa-daerah

Ganjar Bilang Tidak Perlu Ditakuti ketika Polisi Dikerahkan untuk Pengukuran Tanah

Selasa, 8 Februari 2022 | 21:37 WIB
Aparat kepolisian dikerahkan untuk melakukan pengukuran tanah (Twitter/@Wadas_Melawan)

KLIKANGGARAN -- Pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, atas kondisi yang sedang terjadi di Wadas saat ini menyebut bahwa 'tidak perlu ditakuti' menjadi sorotan.

Saat ini (8/2) '#WadasMelawan' terkait kejadian di Wadas itu pun trending di twitter.

Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener menolak pengukuran tanah untuk proyek pembangunan bendungan.

Kemudian Polisi dikerahkan untuk mengamankan pengukuran tanah tersebut.

Komentar Gajar Pranowo sepertinya tidak dapat diterima oleh warga Wadas.

Baca Juga: Ketua MUI Bidang Fatwa: Metaverse Ka'bah Tak Penuhi Syarat Ibadah Haji

Ganjar mengatakan untuk tidak takut karena polisi datang hanya untuk mengamankan pengukuran tanah warga yang telah setuju untuk pembangunan bendungan Wadas.

Komentar Ganjar itu muncul untuk menenangkan kekhawatiran warga Wadas soal datangnya begitu banyak aparat mengamankan pengukuran tanah.

Nah komentar 'tidak perlu ditakuti' ini dipersoalkan oleh sejumlah LSM yang fokus soal kemanusiaan, salah satunya Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras).

Kontras menyesalkan kenapa Ganjar berkomentar seperti itu.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut 'Jangan Takut!', Ada Apa Dengan Wadas?

"Kalimat "tidak perlu ditakuti" yg terlontar dari ucapan @ganjarpranowo saat merespons ribuan aparat kepolisian yang menyerbu Desa Wadas @Wadas_Melawan adalah bentuk kecacatan logika dan ketidakberpihakan seorang Gubernur terhadap warganya! #WadasMelawan," tulis Kontras di akun media sosialnya dikutip Klikanggaran.com pada, Selasa 8 Februari 2022.

Diungkap oleh Kontras bahwa fakta di lapangan terjadi tidak seperti yang diucapkan oleh Ganjar, kenyataannya ada penangkapan paksa kepada warga.

"@ganjarpranowo bagaimana bisa pernyataan tsb terlontar ketika aparat merangsek masuk ke Desa Wadas @Wadas_Melawan dgn senjata lengkap, hingga ada pengerahan brimob, pengejaran warga, & penangkapan sewenang-wenang yg tengah terjadi," tulis Kontras.

Halaman:

Tags

Terkini