peristiwa

Program Strategis Nasional, Ini KSO yang Mengerjakan Bendungan Sadawarna Senilai R1,9 Triliun

Selasa, 14 September 2021 | 14:01 WIB
Pembangunan Bendungan Sadawarna senilai Rp1,9 triliun (Dok.KementerianPUPR/BiroKomunikasi)

Jakarta, Klikanggaran.com - Bendungan Sadawarna merupakan salah satu Program Strategis Nasional di bidang Sumber Daya Air. Bendungan ini mampu menampung 44,61 juta m3 untuk mensuplai irigasi seluas 4.500 hektare di Kabupaten Subang dan Indramayu. Demikian disampaikan oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, melalui Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Selasa (14/09/2021).

Menteri Basuki juga menyampaikan, Bendungan Sadawarna ini dibangun sejak dimulainya kontrak pada November 2018. Pekerjaan bendungan ini ditargetkan selesai Agustus 2022.

Pembangunan bendungan Sadawarna dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR dengan total biaya APBN sebesar Rp 1,9 triliun.

Baca Juga: Pandemi dan Korupsi, Dua Wabah Besar yang Sangat Berbahaya

Pembangunan Bendungan Sadawarna dibagi dalam dua paket yakni Paket pertama dikerjakan Kerja Sama Operasi (KSO) PT. Wijaya Karya - PT Daya Mulia Turangga - PT Barata Indonesia dengan nilai kontrak sebesar Rp1 triliun.

Pekerjaan Paket I meliputi bendungan utama, bangunan pengambilan, hidromekanikal dan elektrikal, serta bangunan pengelak. Berdasarkan data progres pengerjaan Paket I hingga saat ini mencapai 58,65%.

Sedangkan Paket II dikerjakan KSO PT. Nindya Karya – PT Adhi Karya senilai Rp 907,6 miliar yang meliputi spillway, jalan akses, dan bangunan fasilitas. Berdasarkan data progres konstruksi paket II hingga saat ini mencapai Rp 54,58%.

Baca Juga: Kisah Putri Bungsu dan si Beruk Tunggal

"Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam," kata Menteri Basuki.

Pekerjaan pembangunan bendungan tidak dihentikan selama wabah pandemi COVID-19. Hal ini untuk menjaga kesinambungan roda perekonomian, terutama penyediaan lapangan kerja bagi kontraktor, konsultan, dan tenaga kerja konstruksi beserta kegiatan yang mengikutinya.

Kegiatan pembangunan yang berlanjut pun diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional dalam tatanan baru*.

Baca Juga: Tengah Dikerjakan, Pembangunan Bendungan Sadawarna Diharapkan Tingkatkan Intensitas Tanam Petani

Tags

Terkini