peristiwa-daerah

Peran Penting Media Sosial Dalam Kampanye Gaya Hidup Minim Sampah

Senin, 8 Mei 2023 | 06:54 WIB
Lukman Hamarong (dok. Istimewa)

KLIKANGGARAN --- Mengubah mindset masyarakat dari tidak peduli menjadi peduli terhadap lingkungan dengan penerapan gaya hidup minim sampah memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan proses untuk menjalani gaya hidup seperti ini.

Tak mudah tentu bukan tak bisa. Olehnya itu, selain menikmati prosesnya, kesabaran menjalani gaya hidup minim sampah yang disertai konsistensi untuk terus menerapkan gaya hidup seperti ini akan menyadarkan masyarakat pentingnya gaya hidup minim sampah.

Demikian dikatakan Narasumber Webinar Edukasi Peduli Lingkungan dengan Gaya Hidup Minim Sampah, Lukman Hamarong, yang dilaksanakan mahasiswi program PPG Prajabatan UNM Bidang Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Siti Zulaikha, Sabtu (6/5/2023).

Lukman Hamarong, yang pernah berprofesi sebagai Penyuluh Pertanian di Kecamatan Sabbang selama kurang lebih lima tahun ini membawakan materi pada sesi ketiga dengan judul materi “Gerakan Gaya Hidup Minim Sampah melalui Pemanfaatan Media Sosial”.

Baca Juga: Pasca Pemecatan Komisioner KIP Nagan Raya, Semua Elemen Diminta Kawal Tahapan Pemilu

“Tak mudah memang, semudah kita membalikkan telapak tangan. Mengubah mindset untuk menjalani gaya hidup minim sampah memang butuh kesabaran, tidak bisa dengan sim salabim. Mesti perlahan tetapi pasti, dan harus kontinyu dilakukan,” papar Lukman.

Salah satu upaya yang mesti dilakukan, kata Lukman, adalah memanfaatkan media sosial untuk mengampanyekan gerakan hidup minim sampah. Menurutnya, potensi media sosial sangat besar untuk mengakselerasi penerapan gaya hidup minim sampah.

“Jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia lebih separuh jumlah penduduk kita, yaitu 167 juta orang, atau 60,4% dari populasi dalam negeri. Waktu yang dihabiskan bermedia sosial 3 jam 18 menit setiap harinya. Ini menurut data We Are Social 2023,” sebutnya.

Untuk itu, ia berharap kampanye gaya hidup minim sampah harus masif dilakukan di media sosial, tentu dengan melihat potensi media sosial dalam memberikan kemudahan, utamanya mengakselerasi gerakan kampanye hidup minim sampah di Indonesia.

“Banyak platform media sosial yang bisa kita gunakan untuk memudahkan kita dalam mengampanyekan gaya hidup minim sampah dengan membuat konten-konten yang berisi ajakan untuk hidup lebih peduli dengan lingkungan di sekitar kita,” jelasnya.

Baca Juga: Kuatkan Virgoun Nangis Pas Konser Seolah Benarkan Widy Vieratale yang Disebut Tenri Wanita dalam Mobil

Sementara narasumber lain, Fahri Febrianto Rasyid, S.PD., Wakil Kepala SD Hafidz Al Qurbah Kota Parepare, menjelaskan bahwa gaya hidup minim sampah itu adalah gaya hidup dengan meminimalisasi sampah yang terbuang ke tempat pemrosesan akhir atau TPA.

“Konsep gaya hidup minim sampah adalah konsep meminimalisir produk yang menyumbangkan sampah. Selain mempunyai fokus untuk mengurangi sampah, gaya hidup ini juga menekankan supaya kita menggunakan sumber daya yang ada dengan bijak,” jelas Fahri.

Bagaimana cara memulai gaya hidup minim sampah? Ketua Mapala Abadi 2019/2020 Kota Parepare ini menjelaskan bahwa untuk memulai gaya hidup minim sampah harus dimulai dari diri sendiri, dengan menanamkan prinsip “sampahmu adalah tanggung jawabmu”.

Halaman:

Tags

Terkini