Meski modifikasi cuaca sudah dilakukan, hujan tetap turun pada malam hari.
“Pagi sampai sore sebenarnya sudah terang karena operasi modifikasi cuaca, tetapi malam hari tidak bisa ditahan sehingga nggak apa-apa malam hujan kecil, nanti (Selasa) terang kita cari lagi,” jelasnya.
Penyintas Mendesak Relokasi, Huntara Dibangun oleh BNPB-TNI-Polri
Selain pencarian, para penyintas meminta relokasi segera dilakukan karena kondisi lokasi yang masih rawan.
Baca Juga: Akademisi Unas Minta BPN Manggarai Barat Pulihkan Hak Tanah Warga yang Hilang dari Buku Tanah
“Lahannya sudah disiapkan oleh pemerintah, segera akan didata berapa yang harus direlokasi,” kata Suharyanto.
Tahap awal adalah membangun hunian sementara (huntara), yang akan dikerjakan BNPB bersama TNI dan Polri di Kabupaten Cilacap.
“Kapan waktunya, itu secepat mungkin. Dipindahkan ke lahan baru, kata Pak Bupati jaraknya sekitar 2 km dari sini,” ungkapnya.
Ia memastikan relokasi tidak akan memakan waktu panjang.
“Hunian tetap dengan hunian sementara diusahakan tidak dalam waktu yang terlalu lama… kalau prosesnya cepat bisa bersamaan yang terakhir bangun huntara sambil mulai dengan bangun hunian tetap,” paparnya.
Baca Juga: Sebagian Dana Temuan BPK atas Perjalanan Dinas DPRD Batang Hari Telah Dikembalikan ke Kasda
Lahan Relokasi 3,5 Hektare Sudah Disiapkan
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menjelaskan lahan yang akan digunakan untuk relokasi sudah disiapkan di Majenang.
“Kami sudah koordinasi dengan Bupati (Cilacap) untuk menyiapkan lahan 3,5 hektare di Majenang. Nanti disiapkan rumah biar aman, karena masih ada retakan,” tuturnya pada Minggu, 16 November 2025.
Langkah relokasi ini sekaligus mengantisipasi kemungkinan longsor susulan akibat retakan tanah di sejumlah titik yang masih berpotensi bergerak.**