Tindakan Lanjutan dan Imbauan
Korban selamat, Wijianto, berhasil dievakuasi dalam kondisi luka-luka di bagian belakang rumah. Pemerintah daerah menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor yang menutupi rumah dan akses jalan.
Baca Juga: Sekum BKPRMI Luwu Utara Jadi Pemateri LDK DDI Masamba, Peserta Dilatih Tata Kelola Kesekretariatan
BPBD juga meminta warga yang tinggal di kawasan lereng untuk tetap waspada terhadap potensi longsor lanjutan.
“Kami minta warga yang tinggal di lereng dan bawah tebing untuk segera mengungsi bila curah hujan meningkat. Kondisi tanah di wilayah Bendungan masih labil,” ujar Stefanus.
Satu Keluarga Jadi Korban
Kapolsek Bendungan, AKP Rudi Sugiarto, membenarkan bahwa seluruh korban merupakan satu keluarga.
“Yang meninggal dunia adalah suami istri Sarip (60) dan Welas (53), serta kedua anaknya, Rohman (15) dan Fajar Puji Wibowo (19)," terang Rudi kepada awak media di Trenggalek, pada Minggu, 2 November 2025.
"Sedangkan yang selamat adalah anaknya, Wijianto (30),” tambahnya.
Rudi menjelaskan, saat kejadian, semua anggota keluarga sedang berada di dalam rumah.
“Sarip dan istrinya sedang istirahat di kamar, Fajar dan Rohman berada di ruang tamu, sementara Wiji berada di bilik belakang rumah,” tutur Rudi.
Hujan deras yang mengguyur sejak malam menyebabkan tebing di belakang rumah longsor secara tiba-tiba.
“Kondisi cuaca sedang hujan. Kemudian tebing di belakang rumah tiba-tiba longsor dan menimpa rumah,” tukasnya.
Hingga Minggu sore, pembersihan material longsor masih berlangsung. Aparat juga menyiapkan tempat pengungsian sementara bagi warga sekitar yang rumahnya terancam longsor susulan.**