peristiwa-internasional

Prabowo Dorong APEC Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkeadilan: Tak Boleh Ada Negara yang Tertinggal

Sabtu, 1 November 2025 | 16:45 WIB
Presiden Prabowo Subianto dalam KTT APEC 2025 menyerukan agar APEC memastikan pertumbuhan ekonomi inklusif tanpa ada negara yang tertinggal. (BPMI Setpres)

 

(KLIKANGGARAN) — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan pentingnya komitmen kolektif untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia-Pasifik yang inklusif dan berkelanjutan.

Pesan itu disampaikan Presiden saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat (31/10) waktu setempat.

“APEC harus memastikan bahwa manfaat perdagangan dan investasi menjangkau semua pihak sehingga tidak ada ekonomi yang tertinggal.”

Stabilitas dan Kepercayaan Global Jadi Kunci

Prabowo menyoroti meningkatnya ketidakpastian global, ketegangan antarnegara, serta menurunnya tingkat kepercayaan internasional, yang menurutnya dapat mengancam stabilitas ekonomi dunia dan memperdalam kesenjangan.

Baca Juga: Hasan Nasbi Bandingkan Program Makan Bergizi Gratis Program Prabowo dengan PMTAS di Era Soeharto, Ceritakan Pengalamannya Saat SD

Karena itu, Presiden menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan memperkuat kepercayaan antarnegara di kawasan.

Dorong UMKM dan Koperasi Masuk Rantai Global

Dalam forum tersebut, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia telah menerjemahkan prinsip inklusivitas ke dalam kebijakan nyata, terutama lewat pemberdayaan UMKM dan koperasi agar dapat mengambil peran dalam rantai nilai global.

Ia juga menegaskan komitmen Indonesia terhadap sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, dengan WTO sebagai pilar utama untuk memastikan iklim persaingan yang adil di kawasan Asia-Pasifik.

Ajak Negara APEC Lawan Kejahatan Lintas Batas

Prabowo turut menyoroti ancaman global yang berpotensi merusak masa depan ekonomi kawasan, termasuk korupsi, penyelundupan, penipuan, pencucian uang, perdagangan orang, dan narkotika.

Baca Juga: Menteri PU Akui Pembahasan Diskon Tarif Tol Nataru 2026 Masih Alot, Harap BUJT Kembali Beri Potongan 20 Persen

Halaman:

Tags

Terkini