peristiwa-daerah

Kasus Timothy Anugerah Menggema: Dari Laporan Polisi hingga Sanksi RSUP Prof Ngoerah bagi Pembuli

Minggu, 19 Oktober 2025 | 20:46 WIB
Menyoroti fakta terkini terkait kasus perundungan yang membayangi peristiwa kematian Timothy Anugerah di Universitas Udayana ((X.com/@aska))

RSUP Prof Ngoerah Denpasar resmi menghentikan sementara program koas bagi mahasiswa kedokteran UNUD yang diduga terlibat perundungan.

Plt Direktur Utama RSUP Prof Ngoerah, I Wayan Sudana, menegaskan bahwa mereka dikembalikan ke kampus untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“RS Ngoerah mengambil tindakan tegas untuk mengembalikan peserta didik tersebut ke Universitas Udayana untuk dilakukan pendalaman dan investigasi,” tutur Sudana di Denpasar, Minggu, 19 Oktober 2025.

Ia menegaskan, sikap tidak beretika para mahasiswa itu mencoreng nama lembaga pendidikan dan rumah sakit.

“Kami tegaskan kembali bahwa mereka adalah peserta didik yang sedang belajar di RS Ngoerah. Bukan sebagai karyawan RS Ngoerah sehingga tidak bisa disebut mewakili RS Ngoerah,” ujarnya.

Baca Juga: Labshar’e Resmi Diluncurkan, UNPAM Hadirkan Sinergi Nyata antara Kampus dan Dunia Industri

DPR Desak Pengaktifan Satgas Antikekerasan di Kampus

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, juga menyoroti kasus ini dan menilainya sebagai peringatan keras bagi dunia pendidikan tinggi.

Hetifah menekankan pentingnya pengaktifan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPKS) serta membuka kanal pelaporan aman bagi mahasiswa.

“Kami mendorong setiap perguruan tinggi mengaktifkan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan serta membuka kanal pelaporan yang aman bagi mahasiswa. Jangan biarkan korban takut bicara,” ujarnya pada Minggu, 19 Oktober 2025.

Ia juga menegaskan perlunya layanan konseling dan dukungan psikologis agar kampus menjadi lingkungan yang aman dan mendukung mahasiswa.

Keluarga Timothy Resmi Buat Laporan Polisi

Ayah korban, Lukas Triana Putra, resmi melapor ke Polresta Denpasar pada Sabtu, 18 Oktober 2025, setelah menemukan banyak kejanggalan dalam informasi terkait kematian anaknya.

“Ingin mencari kebenaran kronologi kematian karena yang selama ini kita terima itu berita masih simpang siur. Oleh sebab itu saya serahkan kepada pihak kepolisian,” ujarnya di Polresta Denpasar.

Lukas juga menyebut pihak kampus belum memberikan penjelasan yang pasti terkait kematian putranya.

Halaman:

Tags

Terkini