Langkah berikutnya adalah pemeriksaan darah untuk mengecek kadar limfosit sebagai penanda paparan radiasi.
“Jika kadar limfosit di bawah 1.500, maka dilakukan pemeriksaan WBC. Jika terindikasi serius, pasien dirujuk ke RS Fatmawati untuk penanganan lebih lanjut,” terangnya.
Aji menambahkan, gejala jangka pendek radiasi Cs-137 dapat berupa mual, muntah, diare, hingga penurunan sel darah putih. Dampak jangka panjangnya berpotensi meningkatkan risiko kanker dan melemahkan sistem imun. Namun hingga kini, tingkat paparan masih bisa ditangani secara medis.
Pemerintah Minta Warga Tenang
Kemenkes mengimbau masyarakat agar tidak panik serta tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Radiasi Cs-137 tidak bisa dideteksi secara kasat mata sehingga diperlukan pemeriksaan medis,” ujar Aji.
Ia juga menekankan agar masyarakat segera memeriksakan diri bila mengalami gejala mencurigakan. Selain itu, penting menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti mencuci tangan, mandi setelah beraktivitas di area berisiko, makan bergizi, dan istirahat cukup.
“Tidak perlu khawatir berlebihan. Pemerintah telah melakukan dekontaminasi, pengamanan lokasi, dan penanganan medis,” pungkasnya.**