peristiwa-daerah

Gelar Demo di Bundaran Gladak, Peternak Ayam Solo Desak Mentan Amran Mundur Jika Tak Bisa Atasi Krisis Harga Jagung Pakan

Selasa, 26 Agustus 2025 | 21:03 WIB
Aksi protes peternak ayam terkait harga pakan jagung yang melonjak di Surakarta, Jawa Tengah, pada Selasa, 26 Agustus 2025. ((YouTube.com/beritasurakarta))

(KLIKANGGARAN) – Puluhan peternak ayam menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Gladak, Surakarta (Solo), Jawa Tengah, pada Selasa, 26 Agustus 2025.

Dalam aksi yang tersiar dalam YouTube Berita Surakarta pada hari yang sama, terlihat mereka melakukan aksi mandi jagung sebagai simbol protes atas tingginya harga pakan.

Sejumlah spanduk dibentangkan dalam aksi itu. Beberapa di antaranya bertuliskan “Ganti Mentan, Bentuk Kementerian Peternakan” sebagai bentuk sindiran kepada Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman.

Baca Juga: Mendikdasmen Abdul Mu’ti Ajukan Tambahan Anggaran Rp14,4 Triliun untuk PIP, Perluasan TK, hingga Kenaikan Insentif Guru Honorer

Koordinator peternak ayam rakyat Solo Raya, Parjuni mengatakan protes ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap pemerintah yang dianggap tidak memberikan solusi atas mahalnya harga jagung.

“Hari ini kita ketahui bersama kenapa kita melakukan aksi adalah naiknya harga jagung yang mahal. Pemerintah tahu tidak kalau harga jagung sudah semahal ini,” kata Parjuni di depan massa aksi di Bundaran Gladak, Solo.

Aksi tersebut juga disertai pembagian ayam gratis kepada masyarakat. Para peternak menilai pemerintah tidak berpihak kepada mereka, terutama terkait kebijakan harga jagung yang kian melonjak.

Baca Juga: Lapor Capaian ke Presiden, Mentan Klaim Harga Beras Turun dan Siapkan Operasi Pasar 1,3 Juta Ton Hingga Akhir 2025

Parjuni menuturkan, harga jagung pakan di pasaran kini mencapai Rp7.000 per kilogram (kg). Padahal, pemerintah telah menetapkan harga acuan sebesar Rp5.500 per kg.

“Harga jagung Rp7 ribu, bahkan itu sudah di atas harga yang ditetapkan pemerintah. Bahkan nanti diperkirakan naik menjadi hampir Rp8 ribu di mana jagung mengalami krisis kembali,” ujarnya.

Menurut Parjuni, kondisi ini janggal karena pemerintah melalui Dirjen Tanaman Pangan sempat menyampaikan adanya stok jagung nasional mencapai 4 juta ton.

Baca Juga: Dugaan Food Tray MBG Impor China Mengandung Babi, IPNU Desak Pemerintah Pakai Produk Lokal Demi Kehalalan dan Ekonomi RI

“Angka 4 juta ton itu bukan angka kecil karena ini kebutuhan untuk kira-kira hampir tiga bulan nasional. Jadi ini sesuatu yang aneh yang harus kita cek, kita minta kepada pemerintah di mana penyimpanannya,” tegasnya.

Koordinator peternak ayam di Solo itu menambahkan, jagung adalah komponen utama dalam pakan, mencapai 50 persen dari kebutuhan peternak.

Halaman:

Tags

Terkini