peristiwa

Diduga Sentil Vonis Ringan Harvey Moeis, Presiden Prabowo Subianto: Vonis 50 Tahun!

Selasa, 31 Desember 2024 | 11:33 WIB
Presiden Prabowo Subianto (Tangkap Layar)

KLIKANGGARAN -- Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menyindir kasus korupsi yang merugikan negara ratusan triliun namun mendapatkan vonis yang rendah.

Menurut Presiden Prabowo Subianto vonis yang rendah itu melukai rasa keadilan di masyarakat.

Karenanya Presiden Prabowo Subianto pun mengimbau para hakim untuk berbenah.

Baca Juga: Fico Fachriza Dihujat Warganet karena Minta Dibayar untuk Wawancara, Ini Kronologinya

“Kalau sudah jelas menyebabkan kerugian, terutama hakim-hakim, vonisnya jangan terlalu ringan lah. Nanti dibilang Prabowo enggak ngerti hukum lagi, tetapi rakyat itu mengerti, rakyat di pinggir jalan ngerti, rampok ratusan triliun, vonisnya kok [hanya] sekian tahun,” Prabowo saat berpidato di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2025 di gedung Bappenas, Senina, 30 Desember 2024.

“Jaksa agung! Naik banding tidak kau? Naik banding ya? Vonisnya ya 50 tahun gitu kira-kira ya,” imbuhnya.

Lebih lanjut residen Prabowo Subianto pun mengimbau Menteri Pemasyarakatan untuk tidak memberikan pelayan khusus kepada tersangka saat menjalani hukuman.

Baca Juga: Desa Lampuawa Kecamatan Sukamaju Kini Miliki Sanggar Tani Megah

“Nanti jangan-jangan di penjara pakai AC, punya kulkas, punya tv, tolong menteri pemasyarakatan, ya!” tegasnya.

“Rakyat kita itu bukan rakyat yang bisa dibohongi terus. Sudah jelas kerugian ratusan triliun vonisnya segitu. Ini melukai rasa keadilan. Ada yang curi ayam dihukum berat. Dipukuli,” lanjutnya.

Kemudian Presiden Prabowo Subianto pun menegaskan di bawah kepemimpinannya, harus bisa menghilangkan budaya korupsi.

Baca Juga: Apa Penyebab Pesawat Jeju Air Jatuh saat Mendarat di Muan, Korea Selatan

“Seluruh aparat, eselon, budaya markup, budaya penggelembungan anggaran itu adalah korupsi. Itu adalah merampok uang rakyat. Kalau bikin proyek yang nilainya 100 juta ya 100 juta. Jangan dibilang 150 juta. Budaya ini harus kita hilangkan,” ujar Prabowo.

“Insyallah dengan kita kelola baik, penghasilan untuk negara akan baik,” pungkasnya.

Halaman:

Tags

Terkini