peristiwa-internasional

Serangan Udara Israel di Perbatasan Suriah-Lebanon: Menewaskan Warga Sipil dan Relawan Kemanusiaan

Rabu, 27 November 2024 | 17:13 WIB
Benjamin Netanyahu (The Times of Israel)

KLIKANGGARAN -- Serangan udara yang diduga dilakukan oleh Israel baru-baru ini dilaporkan menewaskan enam orang di Suriah, termasuk dua tentara Suriah, seorang relawan Bulan Sabit Merah Arab Suriah, dan tiga warga sipil lainnya, lapor RT.com.

Insiden ini terjadi di perbatasan Suriah dengan Lebanon, tepatnya di kawasan penyeberangan Arida dan Dabousiya. Selain korban jiwa, dua belas orang lainnya, termasuk anak-anak dan pekerja kemanusiaan, terluka dalam serangan tersebut.

Menurut laporan dari kantor berita milik pemerintah Suriah, SANA, serangan udara tersebut dilancarkan oleh Israel pada pukul 00:05, berasal dari arah wilayah Lebanon.

Bulan Sabit Merah Arab Suriah mengonfirmasi kematian salah satu relawannya yang sedang memberikan bantuan medis kepada warga yang membutuhkan ketika serangan terjadi.

Organisasi tersebut juga melaporkan bahwa beberapa ambulans mereka rusak akibat ledakan tersebut.

Bulan Sabit Merah Arab Suriah mengutuk serangan tersebut dan menekankan pentingnya menghormati hukum humaniter internasional.

Akibat kejadian ini, organisasi kemanusiaan tersebut menarik sementara krunya dari daerah yang dekat dengan perbatasan Lebanon untuk alasan keselamatan.

Serangan serupa juga dilaporkan di kota Palmyra, Suriah, pada hari Rabu sebelumnya, yang menewaskan sedikitnya 36 orang dan melukai puluhan lainnya.

SANA melaporkan bahwa serangan tersebut berasal dari pangkalan militer AS di al-Tanf, dekat perbatasan Yordania, dan menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal.

Kontingen militer AS berada di Suriah tanpa izin dari pemerintah Damaskus, meskipun Washington mengklaim keberadaan mereka untuk memerangi teroris ISIS.

Sementara itu, kelompok pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) menyebutkan bahwa serangan tersebut menewaskan setidaknya 46 orang, termasuk 18 anggota milisi yang didukung Iran, serta 22 orang yang berasal dari luar Suriah.

SOHR juga melaporkan bahwa serangan tersebut menargetkan depot senjata dan fasilitas yang diyakini sebagai tempat persembunyian pemimpin Hizbullah.

Serangkaian serangan udara ini mencerminkan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, yang semakin kompleks dengan keterlibatan berbagai pihak internasional, termasuk Israel, AS, dan kelompok militan di Suriah serta Lebanon.***

 

Tags

Terkini